Suatu ketika di sekitar Juni 1947, kapal-kapal yang sedang melewati Selat Malaka menerima pesan mengerikan dari SS Ourang Medan, sebuah kapal dagang milik Belanda. Pesan itu, dalam sandi morse, terbaca:
Semua awak kapal, termasuk Kapten, mati. Terbujur di ruang kemudi dan geladak. Kemungkinan semua kru mati….
Kemudian, diikuti oleh titik dan tanda panjang yang tidak bisa terbaca, lalu dua kata terakhir:
Saya mati.
Tidak ada apa pun lagi setelah itu….
Walaupun tahun pasti kejadian ini disebutkan berbeda oleh banyak sumber, tragedi SS Ourang Medan ini kemungkinan terjadi di sekitar 1940-an—1940, 1947, atau 1949—walaupun kebanyakan sumber sepakat bahwa 1947 adalah tahun yang paling dapat dipercaya.
Para penyelamat—yang datang ke kapal tersebut setelah menerima sandi morse yang menyeramkan itu—menemukan hal yang persis sama seperti yang dijelaskan di pesan itu; semua awak kapal sudah mati. Kapal itu dipenuhi oleh mayat.
Awak kapal, entah bagaimana caranya, tidak terlihat mati dengan wajar— mereka ditemukan dengan posisi yang sama. Setiap mayat telentang, kaku, wajah mendongak dengan ekspresi terkejut, mata yang terbelalak ketakutan. Lengan mereka terangkat, nyaris terlihat seperti mereka mencoba melawan apa pun yang membunuh mereka.
Semua korban kelihatan menyerupai manekin toko yang menyeramkan.
Jenazah awak kapal Ourang Medan yang ditemukan di ruang mesin uap.
Dilaporkan kalau anjing yang ada di kapal itu juga ditemukan dengan keadaan yang sama; kaku, kaki yang terangkat, dan mata yang membelalak kaget. Bahkan operator radio, yang mengirimkan pesan SOS dari kapal itu, ditemukan mati kaku ketakutan.
Para penyelamat juga menjelaskan bahwa semua mayat yang ditemukan di kapal itu menghadap ke arah matahari.
Tepat setelah Ourang Medang ditarik ke daratan, api muncul dari kargo kapal, membuat para penyelamat harus angkat kaki. Beberapa saat kemudian, kapal itu meledak, menghancurkan kesempatan untuk mencari tahu lebih banyak tentang apa yang terjadi di sana.
Jadi, apa yang sebenarnya terjadi dengan Ourang Medan?
Untuk yang percaya dengan keberadaan kapal itu, seringkali memberikan teori tentang racun dan sesak napas.
Di antara semua teori itu, paling mungkin kalau air laut masuk ke kapal, bereaksi dengan kargo yang berisi zat berbahaya entah apa, dan menimbulkan gas beracun. Gas itu kemudian memantik api, yang kemudian membuat kapal itu terbakar dan meledak.
Teori lain mengatakan bahwa kapal itu membawa mata-mata dari China (tempat Jepang menyembunyikan mereka selama perang) ke Amerika, yang menjadi penjelasan tentang kehancuran kapal itu yang misterius, dan juga alasan mengapa kejadian ini tidak pernah disebutkan di dokumen resmi. Dengan semua teori itu, banyak yang berpikir bahwa Amerika berusaha menyembunyikan tragedi Ourang Medan dengan menyampurkannya dengan mitos dan legenda.
Fakta atau pun fiksi, misteri Ourang Medan benar-benar sebuah cerita yang mengerikan.
No comments:
Post a Comment