Tuesday, November 29, 2022

KISAH PILU DAVY JONES

 Kisah hidup Davy Jones terlalu menyedihkan untuk dialami oleh siapa pun. Ia adalah korban harapan palsu dari cinta yang terlalu besar kepada wanita yang tidak mungkin bisa ia miliki.

Dulunya dia manusia. Seorang pelaut yang terlalu mencintai samudra. Dia bermimpi menjalani hidup dan melewati kematian dalam dekapan lautan. Siapa sangka, deburan ombak dan lambaian angin akan membawa Davy bertemu dengan laut yang memiliki sukma dan raga. Ia bertemu Calypso, Sang Dewi Lautan, dan jatuh cinta kepadanya.

Demi pembuktian cinta, Calypso memberi Davy Jones tugas untuk mengantar nyawa-nyawa manusia yang mati di laut ke alam baka. Kedengarannya susah, ya? Tapi tidak berhenti sampai di situ. Tugas ini juga merenggut kebebasan Davy Jones: ia hanya bisa menjejak tanah dan daratan setiap sepuluh tahun sekali, selama satu hari. Kedengarannya gila. Siapa yang mau berkorban sedemikian besar hanya demi seorang wanita?

Tapi memang dasar namanya cinta buta, Davy menyanggupi tugas ini. Berbekal janji Calypso untuk bertemu dengannya di hari ia akhirnya bisa menjejak tanah, Davy berlayar di atas kapal The Flying Ducthman. Sepuluh tahun terombang-ambing di lautan demi satu hari di daratan bersama wanita yang dicintainya? Bagi Davy Jones, itu adalah pertukaran yang sepadan.

Sepuluh tahun pun berlalu. Hari di mana Davy bisa menjejak tanah akhirnya tiba. Dengan rindu yang membuncah, Davy menunggu pujaan hatinya. Ia menunggu, menunggu, menunggu, dan menunggu. Tapi sampai matahari terbit di hari berikutnya, Calypso tidak pernah datang.

Davy marah, bingung, kecewa, frustrasi. Namun ia belum menyerah. Davy kembali ke lautan dan berlayar lagi, berharap sepuluh tahun yang akan datang Calypso akhirnya muncul untuk menemuinya. Tapi tetap saja, wanita itu tidak datang. Demikian juga sepuluh tahunnya lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi.

Begitu saja, wanita itu mengkhianati janji yang membuat Davy rela mengorbankan hidupnya.

"You weren't there….

Why weren't you there?" -Davy Jones.

Rasa marah membutakan hati Davy. Ia ingin mencelakai Calypso atas pengkhianatan yang dilakukannya. Maka Davy berkomplot dengan perompak Brethen untuk memenjarakan Calypso di dalam tubuh manusia biasa. Mereka berhasil. Setelahnya, Davy tidak lagi menjalankan tugas yang diberi Calypso. Hal ini membuat kutukan yang diterimanya semakin berat. Ia berubah menjadi monster dengan kulit berlendir dan bagian tubuh digantikan dengan tubuh-tubuh makhluk laut. Sisa-sisa manusia di dalam dirinya hampir tidak terlihat lagi.

Tapi secepat amarah itu datang, secepat itu pula amarah itu pergi. Davy sadar ia masih mencintai Calypso. Penyesalan dalam hatinya tumbuh teramat besar hingga akhirnya Davy tak sanggup lagi. Ia menusuk dadanya sendiri dan mencabut keluar jantungnya yang masih berdetak, lalu memasukkanya ke dalam peti untuk dikunci selamanya.

Berhentikah kemalangan yang Davy rasakan sampai di sana? Tidak. Jantung yang ia simpan di dalam peti itu ditemukan oleh seorang manusia, yang hendak menggunakannya untuk membuat Davy melakukan apa pun yang manusia ini perintahkan. Belum cukup ia terpenjara di lautan, Davy harus terpenjara lagi dalam perbudakan manusia.

Pada akhirnya, Davy Jones mati tanpa benar-benar bebas. Ia mati membawa penjara akibat jantung yang ia cabut dari tubuhnya, membawa kutukan The Flying Ducthman, dan membawa cintanya kepada Calypso. Cinta yang telah menghancurkan hidupnya.

Meski begitu, tak peduli apa pun yang terjadi, Davy Jones akan tetap menatap wanita yang telah menghancurkan hatinya itu dan berkata:

"My heart will always belong to you."

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...