Sunday, November 6, 2022

MENGAPA JAJAHAN INGGRIS TIDAK SEPERTI JAJAHAN BELANDA

 Karena cara keduanya menjajah benar-benar berbeda satu sama lain.

Gubernur Jenderal Hindia Belanda terakhir Tjarda van Starkenborgh Stachouwer.

Fokus Britania Raya dan Belanda benar-benar berbeda. Keduanya sama-sama meraup keuntungan, bedanya Britania Raya juga berusaha mempertahankan wilayah kolonial mereka. Belanda sendiri bukan tipe yang mau mempertahankan wilayah mereka untuk jangka yang sangat panjang.

Mengapa begitu? Mungkin karena mereka sadar diri.

Populasi Belanda dari tahun ke tahun itu kecil, pada awal abad ke-19 saja hanya sekitar 2 juta jiwa, atau masih kalah dari populasi Kota Surabaya. Otomatis, ukuran angkatan bersenjata mereka juga sangat kecil.

Cabang militer yang besar dari Belanda adalah angkatan laut, ini pun akibat pembesaran ekonomi mereka oleh daerah jajahan seperti Jawa. Tapi bahkan di laut saja, mereka menemukan pesaing sekelas Britania Raya dan Prancis yang nantinya juga tingkat superioritasnya menjauhi mereka.

Karena itu dari tahun ke tahun, Belanda dikenal buruk dalam mempertahankan wilayahnya. Seringkali wilayah jajahan mereka ini malah kena tangkap oleh negeri lain yang jauh lebih besar. Biasanya Britania Raya.

Contoh paling nyata adalah kota New Amsterdam atau Nieuw Amsterdam. New Amsterdam adalah ibukota dari koloni New Netherland. Koloni ini awalnya dibentuk sebagai pos pertahanan untuk menjaga rute dagang bulu-buluan. Mereka membangun benteng-benteng dan banyak sekali infrastruktur.

Bahkan pada 1624 New Netherland menjadi provinsi di sistem pemerintahan Belanda, bukan lagi sebuah koloni.

Tapi malangnya pada 1664, Inggris datang dan mengultimatum Belanda agar menyerahkan New Netherland. New Netherland pun tidak melawan dan menyerahkan diri tanpa pertumpahan darah pada Inggris. Daerah ini nantinya diberikan oleh King Charles II kepada adiknya Duke of York. Namanya pun diubah dari New Amsterdam menjadi New York.

Daerah New Amsterdam di peta yang saya sediakan di atas sekarang menjadi bagian dari Manhattan bernama Financial District. Jalan yang menuju ke benteng diberi nama Broadway, dan jalan-jalan di sepanjang tembok diberi nama Wall Street.

Contoh lain sebetulnya ada banyak. Misalkan Kaapkolonie atau Cape Colony di Afrika Selatan. Ini terjadi pada masa Konflik Napoleonik, yaitu penaklukkan Cape Colony oleh Britania Raya. Alhasil sampai perang selesai, wilayah ini tetap diserahkan oleh Belanda kepada Britania Raya.

Selain itu, belajar dari pengalaman Portugis, sebetulnya lebih menguntungkan kalau negara kolonis kecil itu menjajah dan mengambil keuntungan selagi bisa, alih-alih membangun daerah tersebut. Mereka tidak punya cukup kekuatan militer untuk bisa melakukan itu.

Kontras dengan Britania Raya dan Prancis yang besar, mereka bisa melakukan itu. Britania Raya membiasakan diri untuk membangun jalan, jembatan, dan universitas di daerah jajahan.

Contohnya saja pada abad ke-19, Britania sudah membangun tiga universitas berbasis teknologi di British Raj (atau India) dengan uang pajak. Hindia Belanda sendiri baru punya Institut Teknologi Bandung di tahun 1920.

Belanda juga kalau membangun jalan biasanya untuk mobilitas mereka sendiri, kalau Britania membangun jejaring kereta api yang cukup impresif.

Jadi kalau diambil kesimpulan untuk mempersingkat, membangun infrastruktur dan memajukan daerah jajahan itu tidak logis untuk Belanda. Sebab malah menjadikan wilayah jajahan mereka incaran negara lain dan mereka akan sulit mempertahankan investasi mereka.

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   mahjong  terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   mahj...