Sunday, November 27, 2022

PELATIH TERSUKSES TIMNAS SPANYOL


Timnas Spanyol tentu tidak lepas dengan sosok kakek tua bernama, Mbah Del Bosque. Dia merupakan salah satu pelatih tersukses dalam catatan sejarah Spanyol.

Pria tangan dingin ini, berhasil membawa Spanyol jadi juara dunia dan juara Eropa pada masanya.

Dari piala dunia 2010 yang digelar di Afrika Selatan ini, saya mengenal gaya bermain tiki-taka. Lewat beberapa pemain kuncinya, seperti Iniesta dan Xavi, lini tengah Spanyol sangat indah dinikmati.

Namun, sesuai dengan filosofi bola, yakni bola itu bundar. Sepakbola modern kini berkembang. Gaya bermain tiki-taka perlahan dibongkar dengan strategi pelatih.

Saat itu, di pagelaran piala dunia 2014 di Brazil. Spanyol yang dijagokan sebagai pemenang dengan gaya bermain tiki-takanya. Justru terhempas di fase grup melawan Belanda.

Tak tanggung-tanggung, lawan Spanyol di final piala dunia 2010 ini, berhasil memalukan El-Matador dengan skor 5–1. Berhasil mencuri gol lewat tendangan pinalti Xabi Alonso setelah Diego Costa dilanggar di kotak terlarang.

Tak membuat jalannya pertandingan Spanyol berjalan mulus. Sundulan terbang dari Robin Van Persie membuka pesta gol Belanda.

Dari sinilah, kiprah timnas Spanyol mulai menurun. Gaya bermain tiki-taka mulai tidak kondusif. Pengendali kunci permainan timnas Spanyol juga memasuki usia senja.

Sehingga nama-nama seperti: Xabi, Xavi, Iniesta. Juga gantung sepatu di tingkat timnas. Sebagai penggemar timnas Spanyol, saya sempat meragukan kiprah Luis Enrique melatih Spanyol.

Sejak pemanggilan pemain, tanpa melibatkan nama dari Real Madrid. Hal ini membuat geram dari fans El-Real. Memang, dari beberapa dekade terakhir timnas Spanyol tidak bisa lepas dari pemain yang membela Real Madrid dan Barca.

Luis Enrique berhasil membuat ukiran sejarah tanpa melibatkan pemain Real Madrid satu pun. Namun, kegeraman saya, justru dibayar mahal oleh Enrique.

Spanyol yang terseok-seok di fase grup piala euro 2020. Berhasil keluar sebagai lulusan terbaik euro 2020 setelah melakukan usaha yang begitu luar biasa.

Nama-nama asing bagi saya, seperti: Dani Olmo, Ferran Torres, Pau Torres dsb. Membuat catatan apik.

Langkah Spanyol terhenti di babak semifinal setelah dijegal oleh Italia. Spanyol mengubur mimpi untuk kembali bernostalgia masuk di final euro.

Terlepas dari siapapun yang melatih, saya tidak menginginkan Spanyol kembali menggunakan tiki-taka, baik diperbarui dengan konsep modern atau apapun itu.

Bola itu bundar, segala kemungkinan bisa terjadi. Tiki-taka cukup menjadi romantisme masa lalu yang kelak diceritakan anak atau cucu kita sebagai dongeng sebelum tidur.

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...