Saturday, November 19, 2022

PERISTIWA KONYOL PIALA DUNIA 1990

 Ini konyol, tapi lebih tepatnya kontroversial dan memalukan.

Roberto Rojas (Chile)

Pada kualifikasi Piala Dunia 1990, zona Amerika Selatan formatnya belum full kompetisi seperi sekarang. Masih format grup, 3 grup dengan masing2 3 tim. Di grup 3 ada Brazil, Venezuela, dan Chile. Menjelang pertandingan terakhir, Brazil dan Chile punya nilai sama hanya beda selisih gol. Masalahnya, hanya 1 tim yang akan lolos.

3 September 1989, kualifikasi terakhir hidup mati Brazil vs Chile di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brazil. Saat itu tuan rumah sedang unggul 1–0 lewat gol Careca menit 49. Suasana bertambah panas krn supporter Brazil melempar kembang api ke lapangan.

Menit 67, setelah lemparan kembang api terjadi lagi, kiper Chile Roberto Rojas tersungkur kesakitan di lapangan dengan wajah berdarah2. Tim dan ofisial Chile memprotes itu akibat lemparan kembang api fans Brazil. Sebagai bentuk protes, pelatih Chile Orlando Aravena menolak melanjutkan pertandingan dan meminta Brazil didiskualifikasi.

Hari berikutnya, beredar foto2 dan video yang menunjukkan lemparan kembang api itu sama sekali nggak kena Rojas. Tim dokter di rumah sakit juga menemukan keanehan, di luka Rojas ga ada luka bakar dan jejak mesiu kembang api, malah lukanya seperti sayatan benda tajam. Sementara polisi Brazil menahan si pelempar kembang api, setelah penyelidikan lebih jauh oleh CONMEBOL, akhirnya Rojas mengakui bahwa dia sama sekali nggak luka krn lemparan kembang api, tapi memang luka yang dibuat sendiri pakai pisau cukur yang disembunyikan di salah satu sarung tangannya. Rojas juga mengaku bahwa dia diperintahkan membuat skenario itu oleh sang pelatih dengan tujuan mendiskreditkan Brazil dan menguntungkan Chile.

13 September 1989, FIFA mengeluarkan keputusan: Brazil dinyatakan menang 2–0 dan lolos ke PD 1990, Chile didiskualifikasi dan dilarang ikut kualifikasi PD tahun berikutnya (1994). Sementara Rojas, Aravena, dokter tim, dan ketua PSSI-nya Chile dihukum tidak boleh terlibat lagi di dunia sepakbola seumur hidup (walaupun hukuman Rojas akhirnya dicabut FIFA tahun 2001, tetap aja kariernya bisa dibilang udah habis).

Apes banget si Rojas, udah bikin drama nyakitin badan sendiri, eh ketahuan dan praktis dihabisin sama FIFA. Skandal yang disebut El Maracanazo 1989 ini disebut sebagai salah satu peristiwa paling memalukan dalam sejarah sepakbola.

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...