Saya baru baca buku menarik tentang beliau. Namanya ilmuwan dunia, Einstein sering mendapat pertanyaan seperti “Kemampuan sains didapat dari Ayah? Atau diturunkan dari Ibu?” Kemudian Einstein menjawab:
“Tidak ada turunan keahlian khusus pada saya. Saya hanya memiliki rasa ingin tahu yang kuat.”
Yang missed diketahui kebanyakan orang, Einstein ini punya support system yang luar biasa dari kecil yaitu orangtuanya. Rasa penasaran Einstein itu disupport orangtua. Orangtua Einstein menghormati kebebasan berekspresi, membenci ketidakjujuran, serta mencintai alam dan seni. Nah berkat dibesarkan oleh kedua orangtua yang demikian, Einstein tidak terbatas mengembangkan dirinya pada satu bidang saja, tetapi juga berkembang pada berbagai bidang.
Einstein memiliki karakter yang tidak akan puas jika ia belum mendapatkan hasil dari sesuatu yang ia cari tahu. Contoh pada saat berumur lima tahun, Einstein terjangkit penyakit yang mengharuskannya berbaring di tempat tidur. Untuk melewtkan waktu, ayahnya memberikan Einstein kompas. Di situ pertama kalinya Einstein terkesima dengan jarum kompas yang jika digerakkan seperti apapun akan selalu mengarah ke Utara.
Kemudian ia bertanya kepada sang Ayah, “Magnet itu apa? Mengapa dapat menembus dinding atau box?” Namun pengetahuan sains Ayahnya tidak memadai untuk menjawab pertanyaan Einstein tersebut, biar begitu Einstein tetap dibiarkan dengan jiwa penasarannya yang selalu bertanya akan segala hal. Dan sang Ibu, berbeda dengan Ibu lainnya, ia sama sekali tidak khawatir dengan cara Einstein yang cenderung suka berpikir menyendiri dan jarang bergaul sama kawan-kawannya.
Bahkan saat memasuki sekolah, Einstein ini sering menghadapi masalah. Dari sekolah dasar sampai sekolah menengah ia selalu tidak dapat beradaptasi secara baik bahkan gurunya menuding Einsten memiliki intelegensi rendah. Meski begitu ya itu, Ibu Einstein selalu memberi support untuk anaknya “Tenang saja, kamu akan menjadi orang yang jauh lebih hebat daripada orang lain.”
Tingginya tingkat kemampuan intelektualnya merupakan hasil dari gemar membaca. Buku yang berulang-ulang dibacanya antara lain Popular National Science Outline edisi ke-6 yang kemudian menumbuhkan minat Einstein untuk mengambil jurusan Kedokteran. Namun pupus, karena keterbatasan biaya. Tapi Ibu nya nggak pasrah aja, tetep support dengan cara mengundang makan seorang mahasiswa kedokteran setiap Jumat malam untuk berdiskusi dengan Einstein. Dari situ wawasan ilmu pengetahuan Einstein juga makin melebar.
Btw, keluarga Einstein ini pecinta sastra dan musik. Ibunya seorang pemain piano pada masanya. Mendapat pengaruh dari Ibu, sejak usia enam tahun Einstein ini udah belajar bermain biola loh… Ketika diasingkan di Jerman, Einstein juga sempat menggelar konser biola dan menggalang dana untuk membantu anak-anak. “Pintar namun harus juga punya empati yang tinggi.” Karakternya ini kurang lebih berpengaruh dari ajaran Ibunya, Pauline Einstein.
Sayangnya ketika Einstein mendapat hadiah Nobel, ibunya sudah tutup usia sehingga tidak dapat menyaksikannya.
No comments:
Post a Comment