Friday, December 16, 2022

AWAL MULA NAMA IKAN MUJAIR

 

Bisa. Apakah anda tahu ikan Mujair? Aslinya ikan Mujair adalah ikan air asin alias air laut. Ikan ini ditemukan dan dikembangbiakan oleh….Mbah Mujair pada tahun 1936 diteluk Serang, sekira 30km dari dusun Papungan, Kec.Kanigoro, Blitar.

Ceritanya suatu hari Mbah Mujair diajak oleh kepala dusun untuk melakukan suatu tarekat di pantai Serang, sebuah teluk diselatan pantai Jawa. Disana mbah Mujair menemukan ikan unik yang 'memakan' anak-anaknya ketika ada ancaman dan memuntahkannya lagi ketika keadaan dirasa sudah aman. Karena penasaran Mbah Mujair membawa pulang ikan-ikan tersebut. Beliau berencana untuk mencoba memeliharanya dihalaman rumah.

Ikan Mujair. Mirip Nila…

Usaha pertama gagal. Ikan yang dimasukan kedalam gentong yang berisi air tawar mati tidak lama. Tapi mbah Mujair tidak langsung berhenti, beliau melakukan percobaan dengan mencampur air laut dan air tawar dengan mengurangi kadar air laut dan menambah takaran air tawar secara bertahap. Untuk itu beliau bolak-balik ke teluk Serang dengan berjalan kaki, melewati hutan belantara dan akses jalan yang sulit untuk mengambil spesies ikan ini yang ditempatkan kedalam wadah tanah liat.

Dan setelah percobaan yang ke 11, terdapat 4 ekor ikan Mujair yang benar-benar bisa beradaptasi dengan air tawar sepenuhnya. Keberhasilan ini terjadi pada tanggal 26 Maret 1936.

Budidaya terus dilakukan. Dari satu kolam menjadi tiga kolam dan hal ini membuat Mbah Mujair terkenal. Ikan dibagikan ketetangga dan dijual keliling memakai sepeda kumbang. Dari situlah orang-orang kemudian menamakan ikan itu sesuai dengan nama penemunya : Mujair .

Menurut harian Pedoman edisi 27 Agustus 1951, pemerintah Hindia Belanda mengapresiasi usaha budidaya Mbah Mujair dengan pemberian santunan Rp.6 perbulan.

Saat pendudukan Jepang ikan Mujair semakin populer karena pemerintah Jepang memerintahkan untuk membawa ikan Mujair keseluruh daerah untuk dikembangbiakan dalam tambak-tambak. Mbah Mujair kemudian diangkat sebagai pegawai negeri oleh Jepang.

Di era Sukarno, setelah enam tahun merdeka Mbah Mujair mendapat penghargaan dari kementrian pertanian atas jasanya sebagai penemu dan pembudi daya ikan Mujair.

Hari ini, ikan Mujair dikenal luas oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Pepes Mujair, ikan bakar Mujair hingga gulai Mujair tersedia dimeja-meja makan diseluruh Indonesia.

Semoga Mbah Mujair menikmati amal Jariyahnya kini, pahala yang terus mengalir hingga hari kiamat karena ilmu dan manfaatnya terus dirasakan oleh manusia. Aamiin…

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.” (Hadist riwayat ath-Thabari)

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...