Friday, December 16, 2022

AWAL MULA DITEMUKANNYA TEH CELUP ADALAH SEBUAH KETIDAKSENGAJAAN

 

Teh celup, adalah cara menyeduh teh dengan cara instan dan jauh dari kata ribet.

Di dalam metode ini, daun-daun teh kering akan dimasukkan ke dalam sebuah kantung berpori yang tertutup atau tersegel rapat.

Ketika dimasukkan ke dalam air panas, daun teh akan terekstraksi di dalam suhu panas dengan maksimal, tanpa perlu mengotori ketel atau cangkir yang ada.

Kantung teh masa kini terbuat dari kertas berpori yang berstandar pangan. Beberapa daerah seperti China, masih ada yang membungkus dedaunan teh keringnya dengan menggunakan kain lembut yang berpori kecil.

Diketahui bahwa metode penyeduhan teh menggunakan kantung khusus sudah dilakukan semenjak masa Dinasti Tang sekitar abad ke-8.

Di masa tersebut, dedaunan teh dan berbagai bahan herbal kering lainnya dibungkus dengan bahan kertas yang dibentuk persegi dan direkatkan di masing-masing sisinya dengan cara dijahit.

Kantung ini kemudian akan dimasukkan ke dalam cangkir dan diberi air panas yang baru saja turun dari api.

Penyeduhan teh ini ditengarai yang menginspirasi metode teh celup modern di awal tahun 1900-an.

Seorang importir teh Amerika, Thomas Sullivan disebut sebagai tokoh yang terlibat dalam perkembangan metode teh celup modern.

Di tahun 1908 Thomas Sullivan, mulai menjajaki pasar ekspor dunia dengan mengirim kantung teh dari sutra ke berbagai negara.

Awalnya, kantung tersebut dimaksudkan hanya untuk mengemas daun teh agar tidak berceceran dan menguar aromanya selama proses distribusi. Namun sesampainya di tangan konsumen, banyak pembeli yang berpikir untuk langsung menyeduh teh lengkap dengan kantung sutranya.

Berawal dari situ lah akhirnya metode penyeduhan teh dengan cara teh celup menjadi makin populer.

Konon katanya sebelum Thomas Sullivan, sebenarnya sudah ada Roberta C. Lawson dan Mary Molaren yang sudah mematenkan kantung teh pertamanya yang juga terbuat dari kain yang dijahit.

Produk milik Lawson dan Molaren ini dipropagandakan sebagai cara menyeduh teh yang lebih hemat dan praktis. Dengan dimasukkan ke dalam kantung, daun dan ranting tak akan mengotori gelas juga ketel.

Berbeda dengan Thomas Sullivan, Lawson dan Molaren menggunakan kain pabrikan yang lebih murah dan terjangkau.

Melihat produk milik Lawon dan Molaren yang bermodal lebih miring, Sullivan pun akhirnya mengganti kantungnya dengan kain biasa, dan menyingkirkan kain sutra yang memiliki harga lebih tinggi.

Meski menurut Sullivan, benang pada sutra lebih tebal dan kuat sehingga tak putus meski terseduh di air panas.

Meski ada perdebatan antara siapa yang menemukan kantung teh modern terlebih dahulu, apakah Thomas Sullivan atau Lawson, namun penemuan kantong teh di dunia barat tersebut sudah menyelesaikan satu masalah krusial dalam dapur.

Yaitu pemakaian daun teh yang lebih hemat, dan tak adanya keribetan dalam membersihkan ketel dari dedaunan teh yang sudah tak lagi terpakai.

Produksi kantung teh pun mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Di tahun 1929, mesin pengemasan kantung teh pertama ditemukan oleh Adolf Rambold. Mesin ini kemudian digunakan oleh perusahan teh asal Jerman, Teekanne.

Di tahun 1952, perusahaan teh besar yaitu Lipton, mengklaim sebagai produsen teh pertama yang menggantungkan label bertuliskan nama dan instruksi pemakaiannya di setiap kantung teh buatannya.

Kini, kantung teh menggunakan kertas filter yang aman dan sesuai standar pangan. Beberapa rumah, membeli kertas kantung ini dan meramu sendiri komposisi tehnya menurut seleranya masing-masing.

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...