Salah satunya dengan menggunakan bore evacuator atau fume extractor pada laras, bentuknya seperti ini
Cara kerja dari bagian tersebut kurang lebih seperti ini,
- Tekanan gas dari propelan sangat kuat sehingga bisa mendorong peluru dengan cepat
- Saat gas melewati lubang pertama, gas masuk ke dalam bore evacuator
- Saat peluru sudah keluar laras, tekanan dalam laras berkurang drastis. Sedangkan tekanan gas yang dimuat oleh bore evacuator masih tinggi.
- Karena perbedaan tekanan ini, gas dalam bore evacuator akan kembali ke dalam laras. Jalur keluarnya dibuat sedikit miring ke arah depan agar keluarnya juga ke arah depan.
Jadi sebetulnya hanya permainan tekanan saja. Penentuan letak bore evacuator tidak bisa sembarang juga, perlu pertimbangan tertentu.
Salah satunya terkait akselerasi dari peluru. Bore evacuator dipasang saat peluru sudah melewati akselerasi puncak. Jangan sampai baru mulai ngegas tapi dorongannya sudah dialihkan.
Bisa juga seperti Leclerc
Kabin dari tank dibuat dengan tekanan yang sedikit lebih tinggi agar sisa gas tidak berbalik ke dalam tank saat breech terbuka untuk reload. Karena itu, tank seperti Leclerc tidak butuh bore evacuator.
No comments:
Post a Comment