Ini Therizinosaurus.
Tidak hanya punya lengan terpanjang dari semua hewan bipedal yang ada, dia juga punya cakar terpanjang dari semua hewan yang kita ketahui, dengan inti tulang cakarnya sepanjang lebih dari 70 cm. Lengan besar dengan cakar melengkung panjang ini adalah alasan mengapa predator seperti Alioramus atau Tarbosaurus berpikir dua-tiga kali untuk menjadikan Therizinosaurus sebagai menu makan siang.
Lalu, ada Deinocheirus.
Arti namanya sendiri berarti “tangan yang mengerikan”. You got it. Meski lengannya tidak sepanjang Therizinosaurus, lengan itu masih lebih panjang dibanding tinggi manusia dewasa. Fungsi lengan ini masih menjadi perdebatan terbuka, antara menggali sarang serangga, mencabut tumbuhan, menggali akar, atau mempertahankan diri dari predator—atau semuanya.
Tangan Deinocheirus, dengan paleontolog Tiongkok, Xu Xing, sebagai perbandingan.
Maksud pertanyaan ini mungkin adalah lengan untuk dinosaurus predator?
Kalau begitu ... tetap tidak juga, karena banyak dinosaurus predator yang lengannya besar-besar. Dinosaurus predator dari kelompok Dromaeosauridae mempunyai lengan panjang berjari tiga yang mampu menahan atau melukai mangsa.
Dakotaraptor, salah satu Dromaeosauridae terbesar.
Dinosaurus predator raksasa dari kelompok Spinosauridae juga mempunyai lengan kokoh berjari tiga yang membantu mereka menangkap mangsa. Beberapa contohnya adalah Baryonyx, yang mempunyai satu jari bercakar melengkung sepanjang sekitar 30 cm yang digunakan untuk mengail ikan.
Penemu Baryonyx, William Walker, dengan cakar ibu jari yang menjadi ciri khas dinosaurus tersebut.
Atau Suchomimus:
Dinosaurus predator yang mempunyai proporsi lengan lebih kecil dibanding tubuhnya adalah Carcharodontosauridae, meski masih ada yang terhitung besar juga, misalnya Allosaurus:
Yang sesuai dengan deskripsi penanya hanya segelintir dinosaurus predator yang terkenal, dari kelompok Tyrannosauridae:
Kebanyakan kelompok Tyrannosauridae memang memiliki karakteristik berupa lengan berjari dua (jari ketiga mereduksi) yang kecil dan sepintas tidak proporsional dengan badan mereka yang besar.
Kekurangan ini ditambal dengan perkembangan otot rahang, leher, dan tipe gigi yang cocok untuk menghasilkan kekuatan besar, yang menjadikan Tyrannosauridae predator yang sukses di akhir Era Mesozoikum, terutama di belahan Bumi utara.
Beberapa ahli berhipotesis karena pengembangan rahang itulah mereka harus “mengorbankan” perkembangan lengan, sehingga lengan mereka menjadi lebih kecil dibanding kerabat mereka yang dulu.
Lengan Tyrannosaurus dan manusia, sesuai skala.
Meski menjadi kecil, bukan berarti lengan ini tidak berguna samasekali. Jika lengan ini tidak berguna samasekali, maka tidak akan ada banyak otot yang melekat di tulang lengan.
Fungsi lengan Tyrannosauridae juga masih menjadi perdebatan terbuka. Beberapa berpendapat bahwa lengan Tyrannosauridae berfungsi memegangi pasangannya ketika kawin. Atau bisa juga untuk membantu mencederai mangsa—karena, meski kecil, lengan Tyrannosauridae sebenarnya masih lebih besar dibanding lengan manusia, dan jelas punya otot yang jauh lebih kuat.
Tetapi, lengan Tyrannosauridae yang kecil itu akan terlihat besar kalau kita bandingkan dengan lengan kelompok dinosaurus predator yang lain, yaitu Abelisauria. Misalnya Carnotaurus:
Atau Rugops:
Atau Majungasaurus:
Baiklah, sudah cukup Pameran Tangan Kecil-nya. Lengan Abelisauria begitu kecil dibanding proprosi tubuhnya, sampai-sampai seakan lengan mereka tumbuh langsung dari sikunya. Lengan ini begitu kecil dan begitu tidak signifikan sehingga beberapa paleontolog berhipotesis bahwa lengan Abelisauria adalah organ vestigial (organ sisa) yang memang tidak ada gunanya, karena proses berburu dan makan mereka sudah di-cover oleh rahang dan lehernya sehingga lengan mereka tidak lagi dibutuhkan.
Tapi tunggu! Masih ada satu lagi kelompok dinosaurus predator lagi yang bertangan kecil, yaitu Alvarezsauridae, seperti Mononykus:
Shuvuuia:
Dan Parvicursor:
Parvicursor juga termasuk salah satu dinosaurus terkecil.
Kelompok dinosaurus berbadan kecil ini mempunyai tidak hanya tangan yang kecil, tetapi jari yang mereduksi sehingga kebanyakan hanya memiliki satu jari yang jelas terlihat, dengan hanya satu cakar besar melengkung yang membuat mereka terlihat seperti ayam raksasa yang sayapnya kerdil dan gundul.
Meskipun demikian, kelompok dinosaurus ini menggunakan tangan-tangan kecilnya untuk menggali sarang serangga yang menjadi makanan mereka, atau mungkin juga menggunakan tangan mereka dalam courtship dan/atau adu sesama pejantan, jadi bukan lantas tangan kecilnya tidak berguna.
Bagaimana dengan dinosaurus pemakan tumbuhan?
Sebagian besar dinosaurus pemakan tumbuhan adalah hewan quadrupedal atau berjalan dengan empat kaki. Untuk dinosaurus Ornithopoda (herbivora berparuh bebek) mereka mampu berjalan dengan dua maupun empat kaki, sehingga kaki depan mereka kadang bisa dialihfungsikan menjadi tangan.
Edmontosaurus
Ketika berjalan, Ornithopoda menggunakan keempat kakinya. Tetapi, ketika melarikan diri dari bahaya, paleontolog menduga bahwa mereka akan berlari dengan kedua kaki belakangnya saja. Oleh karena itu, kedua kaki depannya (atau tangan) tidak tumbuh sebesar atau sekuat kedua kaki belakangnya.
Pada Ornithopoda tertentu, seperti Iguanodon, kaki depan mereka juga dapat digunakan untuk mempertahankan diri, karena ....
... mereka mempunyai cakar berbentuk cula ibu jari ....
... yang bisa digunakan untuk menusuk leher atau bahkan mata predatornya ...
Jadi begitulah fungsi tangan-tangan dinosaurus.
No comments:
Post a Comment