Monday, January 23, 2023

MENGAPA DALAM BAHASA INGGRIS KALKUN DISEBUT TURKEY PADAHAL BUKAN BERASAL DARI TURKI

 Nama untuk ayam kalkun sepertinya merupakan perkara misnomer paling rumit sedunia. Betapa tidak, Meleagris gallopavo selalu dianggap spesies asing ke mana pun ia pergi.

Mungkin rasanya seperti orang Cirebon yang dipanggil Jawa atau Sunda.

Seperti yang kita ketahui dari komik di atas, ayam kalkun aslinya berasal dari Amerika Utara. Masyarakat Mesoamerika Kuno diketahui mendomestikasi ayam kalkun; bukan hanya karena dagingnya, tapi juga karena asosiasinya dengan dewa-dewi.

Sebuah kajian arkeologis menunjukkan bahwa ayam kalkun seringkali dijadikan kurban untuk ritual bangsa Aztek, bahkan banyak bangkai kalkun yang dikuburkan bersama mayat untuk menjadi pendamping di alam baka. Studi yang sama juga menunjukkan bahwa pertumbuhan peternakan ayam kalkun pada masa Mesoamerika Kuno tidak berkorelasi dengan pertumbuhan penduduk—menandakan bahwa tujuan utama diternakkannya spesies ini memang bukan untuk dimakan.

Masyarakat Aztek memanggil jenis unggas ini dengan berbagai sebutan, salah satu di antaranya adalah huey xolotl atau “monster besar”—mungkin karena ayam kalkun sering dikaitkan dengan dewa penyakit dan wabah, Chalchiuhtotolin.

 Kata xolotl sendiri berasal dari nama dewa api dan kematian bangsa Aztek, Xolotl, saudara kembar Quetzalcoatl, sang raja dewa.

Penggambaran Chalchiuhtotolin dengan wujud ayam kalkun di dalam Kodeks Borgia.

Istilah huey xolotl di kemudian hari diserap ke dalam bahasa Spanyol menjadi guajolote (baca: waholote), hingga sekarang masih digunakan di Meksiko untuk merujuk pada ayam kalkun.

Nah, sekarang kembali ke pertanyaan, mengapa ayam kalkun disebut “turkey” dalam bahasa Inggris?

Ada beberapa teori mengenai etimologi turkey. Mendiang ahli bahasa Mario Pei menyatakan bahwa pada abad ke-16, pedagang Turki Utsmaniyah yang pertama kali membawa ayam kalkun ke Inggris, maka unggas ini disebut turkey coqcoq merupakan ejaan lama cock, diserap dari bahasa Perancis untuk “ayam jago.”

Hal ini tidaklah aneh, mengingat Afrika Utara saat itu berada di bawah kekuasaan Utsmaniyah, dan suplai ternak dari Amerika mungkin saja dikumpulkan terlebih dahulu di sana sebelum dijual ke Eropa, termasuk ayam kalkun. Ini kasus serupa dengan etimologi bantam alias ayam kate. Disebut bantam karena ayam kate biasa dikumpulkan di Banten Lama sebelum diekspor ke Eropa, walau ayam kate bukan asli Banten.

Teori kedua menyebutkan bahwa sebutan turkey cock awalnya disematkan pada sejenis unggas besar Afrika yang diperkenalkan oleh pedagang Turki Utsmaniyah ke pasar Eropa. Ketika pemukim Inggris menemukan ayam kalkun di Amerika, makhluk ini salah dikira sebagai si unggas Afrika, maka ia pun juga disebut turkey cock—atau turkey untuk pendeknya. Di masa kemudian, saat kedua spesies ini dibedakan, nama turkey tetap melekat pada ayam kalkun sementara si unggas Afrika disebut sebagai guinea fowl atau ayam guinea.

Lucunya di Turki sendiri, unggas ini disebut hindi alias India, mungkin dipengaruhi istilah Perancis Pertengahan poulet d’inde (“ayam India,” dindon dalam bahasa Perancis Modern). India di sini sebenarnya merujuk kepada Amerika (yang disangka India oleh Kolumbus), tapi setelah Amerika dipastikan sebagai benua baru, lama-kelamaan banyak yang salah mengira bahwa “ayam India” ini benar-benar berasal dari India.

Orang Belanda termasuk yang memaknai “ayam India” secara literal, dan entah bagaimana muasalnya, tiba-tiba saja mereka mulai mengaitkan unggas ini dengan salah satu pusat perdagangan di India: Calcoensche haan alias “ayam Calicut.” Istilah ini lalu diperpendek lagi menjadi kalkoen, yang, seperti bisa ditebak, merupakan asal dari istilah Indonesia “ayam kalkun.

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...