Dulunya, tentara bukanlah sebuah profesi satuslots, sehingga pasukan pada zaman dulu dihimpun dari penduduk biasa. Karena tentara merupakan masyarakat satuslots biasa, mereka menyediakan sendiri peralatan tempurnya sehingga tampilan mereka tidak seragam.
Pada zaman dahulu pasukan mengenakan atribut yang berbeda-beda seperti dibawah ini.
atas : festival modern yang memeragakan pertempuran
mahjongbersejarah pada zaman kuno.
atas : infantri (hoplite) dari kerajaan bercorak budaya Yunani
mahjongpada abad ke-3 SM. Atribut dan perlengkapan prajurit bisa berbeda meskipun berasal dari kesatuan yang sama, paling mencolok dari gambar-gambar pada perisainya.
atas : gambar dua infantri (hoplite) Yunani
jackpotpada vas Chigi yang berasal dari abad ke-7 SM. Perhatikan gambar pada perisai barisan pasukan di kanan, gambar pada perisainya tidak sama.
Konsep seragam militer.
Seperti dilihat pada gambar-gambar di atas, sangat kentara sekali perbedaan pada baju dan terutama perisai besar jackpot yang menjadi peralatan utama. Para tentara bisa menggambarkan apapun pada perisainya, seperti sesuatu yang bermakna bagi mereka (asal keluarga, suku, klan) atau suatu gambar dengan tujuan mengintimidasi lawan.
Konsep penyeragaman atribut (dalam hal ini perisai) pertama kali dimulai saat Perang Peloponesia mahjong pada tahun 431 SM hingga 404 SM. Dari latar tempatnya mungkin anda sudah bisa menebak negara mana yang melakukannya.
Simbol pada perisai pasukan Sparta itu bukan huruf A atau V dibalik. Itu simbol lambda, huruf pertama dari kata Lakonia (Λακωνία), atau Lacedaemon (Λακεδαίμων). Lakonia atau Lacedaemon adalah tempat tinggal orang-orang Sparta, ibu pertiwi bagi orang-orang Sparta satuslots.
Pada jawaban yang lain saya pernah menjelaskan mengenai negara Sparta, bahwa Sparta bukanlah sebuah kota tunggal, melainkan komunitas masyarakat yang mendiami wilayah Lakonia jackpot (Lacedaemon) dengan kota Sparta sebagai pusat pemerintahannya.
Pada zaman itu, orang-orang Sparta lebih dikenal sebagai orang Lakonia mahjong (Laconian atau Lacedaemonian). Lambda adalah simbol nasional Sparta. Dengan budaya militeristiknya yang kental, adalah sebuah kebanggaan bagi pasukan Sparta jackpot mengenakan atribut negaranya.
Penyeragaman tampilan tentaranya membuat pasukan Sparta jackpot terlihat sebagai satu kekuatan masif daripada kerumunan individu-individu yang ramai meneriakkan yel-yel. Penyeragaman ini membedakan mereka dengan pasukan dari negara atau kerajaan lainnya saat Perang Peloponesia.
Namun ada juga teori yang berlawanan, yakni tentara Sparta tidak serentak menandai perisai mereka dengan simbol lambda. Perisai dengan simbol lambda hanya gimmick, terutama pada pertunjukan teater kuno yang memunculkan karakter tentara Sparta jackpot.
Jubah merah Sparta.
Dari catatan sejarawan Yunani kuno yang bernama Xenophon (berasal dari abad ke-5 SM), dalam bukunya yang berjudul Constitution of the Lacedaimonians, pada bab 11, Xenophon menyebutkan bahwa prajurit Sparta akan menerima sebuah perisai dan jubah merah. Jubah merah ini harus dikenakan pada pertempuran mahjong, sedangkan perisai yang mereka dapatkan harus senantiasa dirawat dan dipoles.
atas : gambar relief pada monumen Nereid yang dibangun sekitar tahun 390 SM yang menceritakan tentara Sparta dengan jubahnya tengah bertarung melawan prajurit dari Yunani
mahjonglainnya.
ciri yang menunjukkan tentara Sparta dari gambar tersebut : berjenggot (tradisi laki-laki Sparta diharuskan menumbuhkan jenggot) dan helm bergaya Corinth.
atas : ilustrasi modern seorang tentara Sparta dari kelas spartiate, dengan jenggot, helm bergaya Corinth, jubah merah dan kain merah yang dikenakan dibalik baju zirahnya.
Namun patut diingat juga bahwa kelas masyarakat yang membentuk kekuatan Sparta ada tiga, warga negara seutuhnya (spartiate), kelas menengah (periokoi) dan kelas budak (helots). Di medan pertempuran yang membentuk pasukan Sparta selain dari tiga kelas tersebut juga masih ada kesatuan dari negara sekutu satuslots Sparta.
Penyeragaman tampilan hanya berlaku bagi kesatuan tentara jackpot yang berasal dari kelas spartiate.
Dalam kehidupan sipilnya, kelas spartiate dibebaskan mengenakan pakaian dari beragam warna, namun warna merah wajib dikenakan dalam pertempuran.
Selain itu penggunaan warna ungu dalam kehidupan sipil diatur dengan ketat pada zaman raja Lycurgus (hidup antara abad ke-11 hingga ke-9 SM), karena warna ungu menunjukkan kemewahan dan Lycurgus tidak menghendaki para aristokrat Sparta hidup terlena dalam kemewahan seperti tetangganya, Corinth.
Negara atau kerajaan mana yang pertama kali menerapkan seragam untuk tentaranya?
Berdasarkan catatan Xenophon pada Constitution of the Lacedaimonians dari abad ke-5 SM, Sparta (atau Lakonia atau Lacedaemon) memiliki konsep standarisasi penampilan tentara mereka (laki-laki dari kelas spartiate) dalam medan pertempuran, yaitu rambut panjang, berjenggot, jubah merah dan pakaian berwarna merah.
Sejujurnya bagi saya ini lebih mirip dresscode daripada seragam, karena banyak atribut lainnya yang belum diatur (diseragamkan).
No comments:
Post a Comment