Sunday, March 5, 2023

PERBEDAAN ANTARA ARTILERI MODERN DAN ZAMAN DAHULU

Info menarik lainnya dari satuslots mengenai perbedaan artileri modern dan zaman dahulu.
Secara konsep sebetulnya masih sama, hanya beda teknologi dan cara penggunaannya saja.

Meriam seperti ini benar-benar sederhana dan memiliki konsep yang sama dengan artileri yang lebih modern. Peluru meriam pada masa itu ada yang bentuknya bulat, seperti tabung, atau mungkin dibuat agak runcing.

Tapi konsepnya sama dengan yang modern, ada proyektil dan ada propelan yang terbuat dari bubuk mesiu atau black powder (sekarang sudah jarang dengan mesiu). Propelan ini yang akan dipicu agar meledak, tenaga ledakan propelan akan mendorong peluru hingga keluar dari laras.

Peluru modern juga sama, ada proyektil dan ada propelan. Yang berbeda hanya bagian fuze atau pemicu, umumnya berbentuk runcing di bagian ujung peluru dan mudah dibongkar pasang untuk diganti sesuai kebutuhan.

Dulu tembakan artileri kalau mau merusak kapal ya pelurunya harus kena kapal, kalau mau merusak gerbang benteng ya harus kena gerbangnya. Tapi kebutuhan artileri modern tidak selalu harus kena target secara langsung, bisa juga diatur untuk meledak pada jarak sekian meter dari target ataupun meledak sesuai hitungan waktu (timer).


Yang membuat artileri modern terlihat lebih rumit adalah mekanisme untuk meredam hentakan atau recoil dari tembakan. Meriam dari abad ke-17 tidak memiliki mekanisme ini sama sekali, alhasil meriam bisa mundur saat ditembakkan terutama yang berukuran besar.

Hal ini bahkan masih terjadi pada meriam yang digunakan pada era yang lebih modern. Meriam yang berukuran kecil biasanya tidak terlalu mundur, atau bahkan masih bisa diam di tempat sesuai dudukan atau ganjalan yang dipasang.

Posisinya tidak terlalu mundur mengingat kekuatan tembaknya yang jauh lebih besar dibandingkan meriam jadul.

Yang berbeda lainnya adalah cara memicu tembakan.

Bagian propelan dari meriam lama masih harus dipicu dengan sumbu atau ada yang menggunakan batu flint yang diikat dekat propelan. Batu flint ini seperti pemantik pada korek api, kalau tergesek dengan keras maka akan timbul percikan api.

Artileri modern sudah menggunakan firing pin, konsepnya masih sama dengan senjata api untuk memicu ledakan propelan.


Yang terakhir adalah cara membidiknya,

Artileri modern memiliki alat bidik bawaan seperti ini. Alat bidik ini bukan untuk melihat target, hanya untuk melihat arah sudut dan elevasi. Bidikan juga dipandu oleh regu FDC (Fire Direction Control).

Tembakan artileri modern sangat jauh, bahkan bisa mencapai di luar jarak pandang mata. Oleh karena itu perlu bantuan regu lain untuk memperkirakan dan memperhitungkan tembakan (FDC) serta regu untuk mengamati apakah tembakan mengenai sasaran atau tidak (FO - Forward Observer).

Tugas FO bisa juga menggunakan drone, tidak harus menggunakan teropong atau optik lain. Kalau pada meriam yang benar-benar hanya pipa dan roda, luruskan posisi meriam ke target → tembak. Kalau kurang jauh, naikkan meriam. Kalau terlalu jauh, turunkan sedikit.

Jarak tembaknya tidak terlalu jauh dan masih bisa dipantau langsung, otomatis tidak perlu regu khusus yang berteriak-teriak dari garis depan atau membawa terompet untuk memberi informasi apakah tembakan meleset atau sudah tepat.

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...