Friday, November 4, 2022

APAKAH BENAR PADA SAAT PERANG DIPONEGORO PASUKAN DIPONEGORO HANYA MENGGUNAKAN KERIS SAJA

 Pelajaran sejarah di sekolah kita itu--entah mengapa--sering melupakan hal-hal yang penting dan terpana dengan romantisme. Misalnya pejuang Indonesia mengandalkan bambu runcing dalam Perang Kemerdekaan 1945-1949. Atau seperti ini, keris dalam Perang Diponegoro.

Lihat adegan Serangan ke benteng di Plered--yang menjadi kekalahan pertama Diponegoro--yang digambar oleh van J.P De Veer sekitar tahun 1900 ini.

Pasukan Belanda menggunakan standar militer Eropa saat itu, senapan dengan bayonet terhunus. Tapi lihat pasukan Diponegoro yang mempertahankan benteng, bagian atas benteng Plered, dekat Yogyakarta. Tampak mereka sedang membidikkan senapan.

Pasukan Diponegoro memang sudah menggunakan senjata modern. Sejarawan Peter Carey menulis catatan seorang komandan lapangan Belanda, setelah mengalahkan unit elit Diponegoro di dekat Gombong. Pasukan Diponegoro, catat komandan Belanda itu, senjatanya bagus, model standar senapan flint lock pasukan Prusia.

Mereka juga pintar soal artileri. Saat Pangeran Diponegoro mengepung Yogyakarta pada 1825, Pangeran Natapraja (Raden Mas Papak) melihat bahwa peluru meriam pasukan keraton pro Belanda di Yogyakarta, terlalu tinggi. Penyebabnya, kata Pangeran Natapraja, mesiunya terlalu banyak.

Untuk senjata api, produksi utama untuk pasukan Diponegoro ada di Kuta Gede. Di sana, warganya banyak yang menjadi perajin logam, sehingga bisa membuat pelatuk senapan dan semacamnya.

Selain itu, pasukan Diponegoro juga memproduksi peluru dan mesiun di Pandak Bantul atau Samigaluh dan Deksa di Kulon Progo.

Belerang untuk bahan baku mesiu, dilaporkan didatangkan dari Ijen (Bromo).

Selain itu, pasukan Diponegoro juga membeli mesiu selundupan. Pedagang Tionghoa--yang di awal perang banyak menjadi sasaran--belakangan banyak yang menjadi penyelundup senjata. Bahkan ada penyelundup dari Semarang, yang membawa mesiu dan disamarkan dalam ikan asin.

Kuli gladak--tukang angkut tradisional di Jawa, yang jumlahnya saat itu puluhan ribu orang--juga banyak menyelundupkan mesiu ini.

Bahkan ada laporan penampakan kapal dagang Inggris atau Amerika yang membuang sauh di muara Progo. Diduga mereka membawa senjata selundupan, untuk pasukan Diponegoro.

Selain senjata api, mereka juga mengandalkan tombak panjang. Lihat gambar dalam buku kenangan François Vincent Henri Antoine de Stuers, menantu Jenderal De Kock, yang juga ikut dalam sejumlah pertempuran saat Perang Diponegoro.

Lihat gambar saat Pangeran Diponegoro tiba di Meteseh, dekat Magelang, sebelum penangkapan pada 1830. Pasukannya tampak didominasi tombak sangat panjang.

Meskipun senapan flint lock ini jauh lebih cepat diisi daripada senapan sundut dari abad sebelumnya, tapi masih membutuhkan waktu untuk mengisi ulang. Itu mungkin, sebabnya, pasukan Diponegoro masih menggunakan tombak, senjata yang sangat efektif untuk pertempuran jarak dekat.

Taktik selama beberapa abad sebelumnya, pasukan tombak ini akan menyerang saat musuh sedang mengisi senapan. Sebelum ada bayonet, pasukan senapan bahkan biasa dilindungi pasukan tombak, untuk menahan musuh yang menyerang saat mereka mengisi peluru dan mesiu ke senapan. Kalau pasukan senapang tidak dijaga pasukan tombak, gampang dihancurkan. Seperti pasukan Kapten Tack saat dihancurkan Untung Surapati, karena hanya bahwa pasukan senapan, tidak membawa pasukan tombak.

Tombak Jawa itu ukurannya sangat panjang, mungkin sekitar 3 meter. Gambar versi Belanda itu cukup akurat memperlihatkan panjang tombak. Bandingkan dengan panjang tombak yang dibawa prajurit Keraton Yogyakarta sekarang.

Bagaimana dengan keris?

Menurut Peter Carey, para petani sering menggunakan keris untuk membantu pasukan reguler Diponegoro dalam penyergapan. Keris itu mereka ikat ke batang bambu, sehingga mirip tombak. Setelah ikut penyergapan, bambunya dibelah dan kerisnya disimpan kembali dengan gampang. Mereka akan menjadi petani biasa kembali, dan Belanda kesulitan menangkapnya.

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...