Thursday, November 24, 2022

APAKAH KETURUNAN SIDDHARTHA GAUTAMA DAPAT DILACAK

 Buddha sendiri memang memiliki seorang putra bernama Rahula.

Gautama sendiri meninggalkan sang Putra dan Istri,

…dan baru kembali 6 tahun kemudian, setelah mencapai Pencerahan.

Putra Buddha telah dibesarkan oleh ibu dan kakeknya dan sekarang berusia tujuh tahun. Ibunya menunjuk ke arah Buddha dan berkata, "Itu ayahmu, Rahula. Pergi dan mintalah warisanmu." Istri Buddha, Yasodharā mengirim Rahula kepadanya, untuk menerima warisannya, karena Gautama adalah seorang pangeran.

Ketika Buddha meninggalkan istana, Rahula mengikutinya dan berkata, "Beri aku warisanku". Ketika sedang di taman menemani sang putra, Sang Buddha berpikir, "Putraku menginginkan kekayaanku, tetapi hal tersebut adalah kehidupan duniawi dan penuh dengan masalah dan penderitaan. Sebagai gantinya saya akan memberinya apa yang saya ketahui dan dengan demikian saya mewariskan hal baik kepadanya". Sang Buddha kemudian meminta Sariputta, salah seorang muridnya, untuk menahbiskan Rahula. Demikianlah, Buddha menjadikan Rahula seorang bhikkhu pada usia 7 tahun.

Ketika keluarga Buddha tahu Rahula dijadikan Bhikku, mereka tidak menyetujui keputusan Buddha.

Ketika Raja Suddhodana mendengar bahwa cucunya yang tercinta telah menjadi seorang bhikkhu, dia sangat sedih. Raja berkata, "Ketika kamu meninggalkan rumah, itu membuatku sedih. Ketika Nanda meninggalkan rumah hatiku sakit. Aku memusatkan cintaku pada cucuku dan sekali lagi yang aku cintai telah meninggalkanku. Tolong jangan menahbiskan siapa pun tanpa izin orang tua mereka." Untuk hal ini Sang Buddha setuju dan tidak pernah menahbiskan siapa pun setelah itu tanpa izin orang tua mereka.

Dan sejak saat itu muncullah tradisi bahwa keluarga calon bhikkhu perlu tahu jika salah satu keluarga akan menjadi Bhikku, dan mudah-mudahan menyetujui keputusan itu.

Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan Rahula, tetapi salah satu ajaran yang Buddha berikan kepada Rahula adalah membuat pikirannya seperti Bumi, ibarat orang membuang sampah, merusak dan tidak peduli kepada Bumi, tetapi Bumi tidak bereaksi, ajaran lain yang diajarkan Buddha kepada Rahula adalah nilai Kebenaran.

Rahula juga dikatakan telah mencapai Pencerahan dan meninggal pada usia yang lebih muda, sehingga ia tidak pernah memiliki keturunan.

Istri dan orang tua Buddha juga akhirnya mengikuti ajaran Buddha dan menjadi Tercerahkan.

Akhir dari kisah keluarga yang bahagia :)

(Buddha, Yasodhara dan Rahula, di Gua Ajanta)

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...