Ini salah satu fakta menarik seputar sains dalam dunia serangga terutama pada semut di mana ketika ratu semut mati maka koloni semutnya akan mati juga.
Kalian tahu tidak kenapa yah koloni semutnya mati setelah ratu mati terlebih dahulu?
"Kok aku baru tahu yah bro kalau ratu semutnya mati pasti koloni semutnya ikut mati juga. Apakah kasusnya sama seperti ketika raja (pemimpin) dari sebuah kerajaan terbunuh maka para prajurit dan kerajaannya pasti hancur".
Sebenarnya jawabannya tidak sederhana itu bro. Kalau jawaban seperti itu namanya ilmu cocoklogi.
"Terus, apa dong alasannya?"
Semut termasuk ordo hymenoptera dimana koloni tersebut tidak akan dapat hidup tanpa adanya sang ratu. Kasus ini terjadi juga pada semua ordo hymenoptera seperti tawon dan lebah.
Semut memiliki sistem kasta dalam sebuah koloninya. Dalam koloni semut terbagi menjadi 3 yaitu semut pekerja, semut pejantan, dan sang ratu semut. Ratu semut ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup koloninya.
Ratu semut hanya bertugas untuk bereproduksi. Lalu, sang ratu semut akan menghasilkan puluhan hingga jutaan telur yang akan menjadi semut pekerja. Sayangnya, jika ratu semut itu mati maka secara perlahan-lahan koloni semut akan mati juga.
"Emangnya si ratu semut itu seberapa penting sih bagi koloni semutnya? Terus, kok koloni semutnya ikut-ikutan mati juga yah saat ratunya mati?"
Sebenarnya para koloni semut tidak bisa bertahan hidup jika tanpa adanya larva di sarang semut. Kenapa larva? Bukankah ratu semut yang mempunyai peranan penting. Ya, sang ratu semut memang berperan penting juga bagi koloni. Tapi, larva inilah yang mempunyai peranan krusial bagi keberlangsungan hidup koloni semut. Nah, untuk menjawab pertanyaan ini. Coba kalian perhatikan dahulu struktur tubuh dari semut.
Kalian perhatikan bentuk pinggang semut pada gambar di atas. Bentuk pinggang (waist) semut itu berukuran sangat kecil sehingga makanan yang masuk harus melewati pinggang . Artinya apa? semut tidak dapat memakan makanan yang keras atau padat.
"Tapi, bukannya semut punya taring di bagian mulutnya?"
Yah, semut mempunyai taring yang berfungsi untuk mengunyah, memotong, menjepit dan mengigit. Meskipun demikian, taring tersebut tidak bisa untuk mengunyah makanan yang keras atau padat menjadi bentuk makanan yang lebih lunak sehingga semut tidak bisa menelan makanan yang padat karena pinggang perut semut sangat kecil.
Sekarang, coba kalian bandingkan dengan pinggang larva semut berikut ini.
Tuh lihat, larva tersebut tidak memiliki pinggang yang kecil artinya larva bisa memakan makanan yang padat. Nah, si larva tersebut dihasilkan dari reproduksi ratu semut. Semut pekerja dan ratu semut saling berkerja sama di dalam sarang untuk merawat telur mereka sehingga menjadi larva.
Semut pekerja pergi keluar untuk mencari makanan dan membawanya ke dalam sarang dan meletakkannya di atas larva. Makanan tersebut akan ditelan dan dicerna oleh larva. Lalu, larva tersebut akan mengeluarkan cairan yang kaya akan nutrisi bagi para semut. Nutrisi tersebut mengandung asam amino dan asam lemak.
Sekarang pertanyaannya dibalik. Apa yang terjadi jika semut tanpa larva?
Nah, larva itu dihasilkan dari reproduksi ratu semut. Jika ratu semut mati artinya tidak ada larva. Jika tidak ada larva maka para semut akan mengalami gizi buruk. Selang beberapa hari kemudian koloni semut akan mati karena kelaparan.
Jadi, itulah alasannya kenapa koloni semut akan mati setelah ratu semut mati terlebih dahulu karena ratu semut menghasilkan larva yang berfungsi untuk memberikan asupan makanan yang bernutrisi bagi para semut.
No comments:
Post a Comment