Bagaimana bisa pasukan Amerika Serikat dan Jerman berada dalam satu kubu dalam Perang Dunia II? Peristiwa unik ini benar-benar terjadi pada 5 Mei 1945, ketika pasukan Amerika Serikat dan Jerman melindungi Kastil Itter di Austria dari serangan pasukan Waffen-SS.
Mengutip dari laman Encyclopaedia Britannica, pada waktu itu di Kastil Itter juga terdapat pejabat tinggi dan orang penting Prancis yang menjadi tawanan Jerman. Ketika Jerman Nazi mulai terdesak oleh pasukan Sekutu dan kematian dari Hitler, Kastil Itter tidak lagi dijaga oleh pasukan Jerman.
Namun, para tawanan tetap tidak dapat keluar kastil karena masih terdapat pasukan Jerman yang setia kepada Nazi di sekitar wilayah tersebut. Pasukan Waffen-SS yang masih setia kepada Nazi berencana menyerang dan ingin menguasai kembali Kastil Itter hingga membunuh tawanan yang ada di sana.
Permintaan bantuan untuk melindungi Kastil Itter sudah dilakukan kepada pasukan Amerika Serikat yang dipimpin oleh Mayor John T. Kramers. Namun, Kastil Itter berada di luar wilayah kewenangan pasukan Kramers sehingga pasukan inti mereka tidak dapat menuju ke sana dan hanya dapat mengirim sebagian kecil bantuan.
Upaya mencari bantuan yang kedua berhasil. Mayor Sepp Gangl dari Wermacht bersama Kapten Kurt-Siegfried Schrader dari Waffen-SS yang sama-sama tidak menyukai Nazi kemudian bekerja sama dengan Kapten Jack C. Lee, Jr. dari pasukan Amerika Serikat untuk melindungi tawanan di Kastil Itter. Tawanan juga terlibat dalam pertempuran melindungi Kastil Itter.
Pertempuran berlangsung sengit dari pagi hingga petang. Kastil Itter semakin terdesak, Gangl tewas tertembak dan satu-satunya tank yang melindungi Kastil Itter sudah dihancurkan oleh musuh.
Beruntung, pasukan tank milik Kramers tiba di lokasi, membalikkan keadaan hingga berhasil menghentikan serangan Waffen-SS. Pertempuran Kastil Itter menjadi momen satu-satunya saat pasukan Amerika Serikat dan Jerman bertempur sebagai sekutu.
No comments:
Post a Comment