Friday, November 4, 2022

PERTEMPURAN "MAYAT HIDUP" DI PERANG DUNIA I

 Pertempuran ini terjadi selama Perang Dunia Pertama, yakni dari tanggal 6–7 Agustus 1915 di benteng Osowiec, Polandia.

Dinamai Dead Man karena pasukan Russia yang kala itu melawan Jerman, terlihat seperti Mayat Hidup (Zombie) yang tubuhnya berlumuran darah akibat serangan senjata kimia Jerman.

Cerita lengkapnya begini,

Kala itu di bulan Juli 1915, sekitar 900 pasukan Russia dikirim ke benteng Osowiec guna membendung serangan Jerman. Benteng Osowiec ini dikenal sebagai benteng yang tangguh, karena tidak ada yang bisa menembusnya sejak bentengnya dibangun.

Pasukan Russia di depan benteng Osowiec

Sebelum memasuki benteng Osowiec, musuh harus melewati 2 parit yang sangat berbahaya. Sistem pertahanan berlapis itulah yang membuat Russia hanya mengerahkan sedikit pasukan. Itu terbukti ketika Jerman melakukan serangan ke benteng itu. Ribuan Pasukan Jerman sama sekali tidak bisa menembus pertahanannya, mereka sendiri malah menderita kerugian korban, akibat serangan pasukan Russia yang bertahan di benteng.

Berbagai serangan Jerman sudah dilakukan, tetapi tetap nihil. Suatu ide yang sangat jahat muncul. Kalau mereka tidak bisa menembus benteng dengan serangan, maka senjata kimia adalah jalan terakhir. Para pasukan Russia tidak menyadari, bahwa musuh mereka sedang sibuk di lab untuk merancang senjata yang mematikan. Mereka menganggap bahwa Jerman sudah mundur dan menyerah.

Jerman sudah menyiapkan 30 tabung gas klorin untuk dilempar ke dalam benteng guna mengusir musuh. Kini mereka hanya menunggu cuaca yang mendukung. Ketika angin telah berada ke arah yang tepat, Pasukan Jerman segera melemparkan puluhan gas klorin ke arah depan benteng.

Angin yang kencang telah membuat gas beracun itu menyebar dengan cepat. Pasukan Russia yang tidak didukung oleh perlengkapan pelindung senjata kimia, sedang dalam bahaya besar. Ditambah ventilasi benteng yang sangat buruk. Karena tidak adanya alat pelindung, pasukan Russia memutuskan mengenakan kain yang dibasahi dengan air maupun air seni mereka, untuk menutupi wajah.

Gas itu benar-benar berbahaya, jika mengenai kulit maka akan membuat sensasi terbakar dan kulit bisa terkelupas/melepuh. Apalagi jika sampai dihirup, organ-organ dalam terutama pernapasan akan mengalami kerusakan parah. Ide gila dan jahat ini, dipelopori oleh Paul Von Hindenburg, yang kelak akan menjadi Presiden Republik Weimar.

Kembali ke inti,

Pasukan Jerman pada awalnya mengira bahwa seluruh Pasukan Russia telah tewas di benteng. Akan tetapi itu tak berlangsung lama, setelah mereka melihat setidaknya 60 pasukan Russia, keluar dengan keadaan penuh luka mengerikan. Mereka tidak hanya bergerak keluar saja, tetapi juga menyerang pasukan Jerman. 60 pasukan Russia itu dipimpin oleh komandan benteng itu sendiri, yakni Letnan Vladimir Karpovich Kotlinsky

Letnan Kotlinsky

Kemunculan pasukan Russia itu tentu mengejutkan dan mengerikan. Pasukan Jerman menganggap mereka adalah Zombie

 dari pasukan Russia yang telah mati. Mental mereka benar-benar runtuh ketika melihat pemandangan itu. 8000 pasukan dan 14 batalyon telah dibuat mundur oleh 60 Undead Russia.

Sayangnya, tak lama setelah pasukan Jerman dipukul mundur. Kotlinsky bersama beberapa rekannya akhirnya harus menyusul kawan-kawan mereka yang telah meninggal. Kotlinsky bersama beberapa rekannya dianugrahi gelar kehormatan beberapa saat kemudian.

Pertempuran ini sangatlah luar biasa. 60 pasukan Russia yang dianggap zombie, berhasil mengusir 8000 pasukan Jerman bersama 14 Batalyon nya. Pertempuran ini seperti gabungan antara pertempuran biologis dengan pertempuran moral. Terlihat cukup mustahil jika Pertempuran ini akhirnya dimenangkan Russia.

Runtuhnya moral pasukan Jerman itu wajar ya. Mereka sudah melihat ribuan mayat dari pasukan musuh, kini mereka melihat 60 mayat hidup (zombie) yang sudah dianggap urban legend mengerikan selama Perang Dunia Pertama.

Pada akhirnya, pertempuran ini telah membuat 800 nyawa pasukan benteng Osowiec tewas, atau 90% dari keseluruhan pasukan yang ada. Sedangkan Jerman menanggung ribuan korban jiwa, tetapi persentasenya tidaklah separah Russia.

Peristiwa ini, diabadikan dengan lagu Sabaton yang berjudul Attack of The Dead Man, sesuai nama pertempurannya.

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...