FUNGSI KAIN SINTETIS YANG ADA DI PANGKAL MERIAM

 

Kain pada pangkal meriam

Kain (sintetis) ini namanya Blast Bags. Biasanya kain ini hanya disematkan pada meriam utama, dan jarang terlihat pada meriam kaliber yang lebih kecil. Kain yang dipasang kedap air dan tahan api.

Alasan utama menggunakan kain :

• Melindungi bagian pangkal meriam dari air hujan / air laut. Membiarkan terlalu banyak air yang masuk bisa menimbulkan karat .
• Mencegah efek gelombang ledak dari tembakan masuk ke dalam turret melalui celah pangkal meriam. Pada meriam kaliber kecil tidak signifikan, tapi tembakan 3 laras meriam ukuran sangat besar punya gelombang ledak yang dahsyat.

---

Efek blast pada air akibat tembakan meriam. Tujuannya kain untuk melindungi blast ini menghantam bagian pangkal meriam dan bagian dalam kubah yang relatif lebih rentan.

Tanpa kain, sebetulnya bagian pangkal meriam tidak rapat. Hal ini tujuannya agar meriam mudah bergerak naik-turun, tapi hal ini membuat bagian sambungan jadi terekspos.

Bagian sambungan ini rentan berkarat bila terkena terlalu banyak air.

Pada meriam kecil, air mudah dibersihkan, meriam sebesar itu kalau masuk bagian selipan pada sambungan pasti susah dibersihkan.

Ini mekanisme autoloader bagian atas dan elevasi meriam. Ada banyak sambungan yang menggunakan pelumas (lingkaran merah salah satunya).

Kalau kemasukan air, bagian seperti ini bisa macet. Pada meriam kecil, mekanisme lebih sederhana dan tidak terlalu berat.

Pada meriam besar, bahkan untuk mekanisme traverse (putar kiri-kanan) perlu mesin sangat besar, contohnya meriam Battleship Yamato ditopang oleh 2 set training gear yang masing² set digerakkan oleh 2 mesin hidrolik bertenaga 500 HP (total 4 mesin - 2.000 HP).

Sebagai perbandingan, mesin truk Mitsubishi Fuso 220 ps punya tenaga setara kisaran 216 HP.

Mekanisme traverse meriam, tenaga yang diperlukan untuk memutar meriam setara ±9 mesin truk 220ps. Kalau ada bagian² seperti ini yang pelumasnya kemasukan air dan macet atau terkena blast sehingga ada komponen yang bengkok, tidak ada kendali manual untuk dijadikan alternatif. Tenaga manusia 100% tidak akan sanggup untuk mengatur elevasi / traverse dari meriam.