Lihat betapa bahagianya orang-orang ini. Sedang bersiap untuk liburan bersama keluarga, bersiap untuk terbang ke daerah tropisnya Kuba atau ke daerah tundranya Finlandia, ke suatu tempat yang jauh dari rumah. Tidak ada yang terlihat sedih di sini, semuanya terlihat tidak sabar untuk pergi dari kehidupan normal dan berlibur.
Jadi apa yang memilukan dari gambar ini?
Ini adalah gambar terakhir yang pernah diambil dari Pesawat 571. Setelah foto ini diambil di tahun 1972, Pesawat 571 yang terbang dari Uruguay mengalami kecelakaan di pegunungan bersalju di Chili saat pesawat tersebut mencoba untuk mendarat di Bandar Udara Internasional Comodoro Arturo Merino Benítez di Santiago. Kedua sayap dan ekor pesawat terlepas saat tabrakan. Kemudian, sisa pesawat yang bentuknya menjadi seperti kereta salju itu jatuh tergelincir di pegunungan Chili yang curam dan akhirnya "beristirahat" di gletser di mana ia akan tetap di sana selama-lamanya.
Kecelakaan tersebut secara langsung membunuh kedua pilot dan tiga orang lainnya. Namun, ini hanyalah sebuah permulaan dari neraka yang akan mereka hadapi. Dengan sedikit pakaian hangat dan temperatur yang sangat dingin, orang-orang mati kedinginan dengan cepat. 27 dari 42 penyintas berkumpul bersama di tempat berlindung sederhana yang terbuat dari puing-puing, salju, dan kursi penumpang yang ditempel bersama. Di hari kesepuluh pasca kecelakaan, persediaan makanan mulai habis. Dengan rasa putus asa mereka mulai memakan apapun yang bisa mereka dapatkan, termasuk bagian-bagian pesawat seperti kapas yang berada dari dalam kursi dan bahan yang terbuat dari kulit. Seorang pria bahkan hanya memakan sebutir kacang selama tiga hari.
(Foto: 8 penyintas sedang duduk di dalam sebuah igloo yang mereka buat sendiri. Salah satu pria di foto ini (ketiga dari kiri) adalah orang yang berada di foto pertama yang sedang bersender di kursi dengan temannya (ketiga dari kanan di foto pertama))
Tetapi ini belum cukup. Di ketinggian yang tinggi, kebutuhan kalori manusia menjadi ekstrim. Jika para penyintas tidak mendapatkan sesuatu untuk dimakan, mereka akan meninggal.
Namun, satu-satunya yang dapat dimakan adalah… korban yang telah meninggal, walaupun itu terlihat menjijikan, semua tau bahwa itu adalah kesempatan satu-satunya untuk bertahan hidup.
Memakan keluarga dan teman-teman anda sulit untuk dilakukan pada awalnya, tetapi berhubung kelaparan sudah benar-benar datang, mereka tidak punya pilihan. Salah satu penumpang bernama Canessa adalah orang pertama yang mengonsumsi daging manusia, ia menggunakan sebuah pisau untuk mengiris badan pilot dan mengambil sepotong daging beku untuk dimakan. Tak lama setelah itu, hampir semua orang mulai memakan daging korban dan membuat perjanjian bahwa jika ada salah satu dari mereka yang meninggal, ia akan dimakan juga. Saat daging korban yang meninggal sudah tidak bersisa, mereka memakan hati, paru-paru, bahkan otak korban.
Pada suatu malam, terjadi salju longsor yang menerjang pesawat sehingga 8 orang tewas. Keadaan menjadi sangat berbahaya jika hanya duduk di sana, karena tidak ada yang terlihat sedang mencari mereka, mereka memutuskan untuk mencari bantuan sendiri. Dua bulan setelah kecelakaan, tiga orang bersukarela untuk pergi mencari bala bantuan. Mereka sama sekali tidak mempunyai peralatan teknis, peta, kompas, dan pengalaman mendaki.
Untungnya, mereka menemukan tiga pengendara kuda yang cukup baik untuk mencari bantuan. Setelah itu, tentara Chili menyediakan helikopter dan, dengan bantuan arah dari ketiga orang tersebut, dapat menemukan dan menyelamatkan korban lainnya yang masih terdampar di gletser.
(Foto: 12 penumpang bersorak saat mereka melihat helikopter Chili terbang di atas mereka)
Apa yang membuat foto yang saya pilih sangat memilukan adalah kebanyakan orang yang ada di sana sudah dimakan, tewas kedinginan, mati kelaparan, dibunuh oleh salju longsor, dan kebanyakan dari mereka tidak akan pernah pulang ke rumah.
Turut berduka pada semua yang meninggal pada kecelakaan Pesawat 571, kami tidak akan melupakan kalian.
No comments:
Post a Comment