Nama Aslinya Ignatius Waluyo, tapi orang lebih mengenalnya sebagai Koesni Kasdoet. Dia lahir di Blitar pada tahun 1929 dengan kehidupan yang miskin dan yatim.
Di masa mudanya dia bergabung dengan angkatan Heiho bentukan Jepang, lalu bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Batalyon Rampal. Dia pernah berangkat ke medan pertempuran di Surabaya pada November 1945.
Pada tahun 1947, Koesni Kasdoet berangkat ke Jawa Barat untuk bergerilya dan bergabung ke Brigade Terate. Setelah Revolusi usai, Koesni berniat masuk Korps militer namun ditolak karena namanya tidak terdaftar sacara resmi dan ada bekas luka tembak di kakinya. Hal ini membuat Koesni kecewa dan dendam kepada pemerintah dan memutuskan untuk balas dendam. Ia bergabung dengan kelompok gangster pada saat itu dan melakukan berbagai tindakan kriminal.
Sekitar tahun 1953 Koesni bersama komplotannya merampok dan membunuh seorang pengusaha terkenal asal Arab bernama Ali Badjened. Berbekal sepucuk pistol, Koesni menembak dan merampok pengusaha itu di kawasan Kebon Sirih Jakarta. Tindakan kriminal ini membuat Koesni dikenal dan menjadi buronan.
Berlanjut tahun 1960, koesni kembali melancarkan aksinya dengan merampok Museum Nasional alias Museum Gajah di Merdeka Barat Jakarta. Komplotannya berhasil menggondol 11 butir berlian mahal. Seorang petugas keamanan ditembak dan Koesni berhasil kabur.
Alih-alih menikmati hasil rampokannya, Koesni Kasdut malah membaginya kepada orang-orang miskin yang dia temui. Tindakan itu membuat dia dijuluki "Robin Hood Indonesia".
Perbuatannya membantu orang lain dengan cara yang salah tidak berlangsung lama. Koesni Kasdoet ditangkap ketika berusaha menggadaikan permata rampokannya di Semarang. Vonis hakim menjatuhinya hukuman mati.
Pada 16 Februari 1980 sebelum eksekusi Koesni telah bertaubat dan menyesali perbuatannya. Ia pun menjalani baptis dan menambahkan kata Ignatius di depan namanya. Sebelum eksekusi dimulai dia memeluk Ninik anak perempuannya dan meminta maaf karena tidak menjadi ayah yang baik. Koesni pun berpesan agar Ninik menjaga cucu-cucunya.
No comments:
Post a Comment