Pemimpin Mongol yang menginvasi Eropa pada abad ke-13 di pimpin oleh jenderal Subotai dan dikomandani oleh cucu Jengis Khan yaitu Batu dan Khadan Khan. Penyerbuan ini masuk sebagai konflik terparah di periode tersebut karena adanya penjarahan, pembakaran dan perbudakan populasi yang diserang secara sistematis. Invasi Mongol ini mengakibatkan kehancuran banyak kota Eropa Tengah dan Eropa Timur.
Pangeran Michael de Tchernigov,penguasa Kiev terakhir. Tentara Mongol menikamnya sampai mati karena menolak membungkuk di hadapan tablet yang melambangkan Jengis Khan.
Alasan yang paling banyak diterima umum untuk menjelaskan ditariknya pasukan Mongol adalah karena pemimpin mereka Odegai Khan meninggal dunia. Tentara Mongol ditarik dari Eropa agar kedua pangeran bisa pulang ke negara asal untuk menghadiri majelis yang akan memutuskan siapa raja pengganti.
Teori ini bermula dari tulisan Giovanni da Pian del Carine yang mengatakan pernah mengunjungi pusat pemerintahan kerajaan Mongol. Dalam tulisannya, dia mengatakan bahwa pasukan Mongol mundur dari Eropa karena Tuhan telah memutuskan kematian pemimpin Mongol, Odegai untuk melindungi populasi Kristen. Mereka mundur pada bulan Maret 1242.
Ditulisnya bahwa perlu minimal 3 bulan bagi pembawa pesan untuk melakukan perjalanan dari Mongolia ke Eropa Tengah. Batas waktu ini tidak sesuai dengan sisa tulisan Carpine yang menyatakan bahwa pembawa pesan tiba di Hongaria pada bulan Januari, di tengah musim dingin. Yang berarti bahwa pembawa pesan hanya memerlukan sebulan untuk sampai, dan hal ini sulit masuk akal karena saat Carpine sendiri melakukan perjalanan dari Kiev ke Mongolia pada musim panas-musim gugur tahun 1246, dia memerlukan waktu 5 bulan padahal sudah menunggang kuda siang dan malam.
Penjelasan lain yang menjelaskan keputusan mundur pasukan Mongol adalah karena mereka sudah kehabisan tenaga, antara pengepungan wilayah yang memakan banyak korban tentara, mereka juga harus menghadapi perlawanan keras dari musuh. Pasukan Mongol yang tersebar ke beberapa penjuru Eropa saat itu tidak bisa lagi meneruskan penyerbuan mereka lebih jauh ke bagian Eropa lain.
Beberapa sejarahwan mempersoalkan apakah pasukan Mongol benar-benar ingin dan bisa melanjutkan invasi mereka, karena dari segi logistik hal ini bermasalah karena ketika mereka mencapai Hongaria, mereka kehilangan dan kekurangan banyak kuda, hal yang sangat penting dalam strategi perang Mongol yang memerlukan mobilitas tinggi.
No comments:
Post a Comment