Monday, December 12, 2022

RIVALITAS SALADIN DAN RICHARD LIONHEART PADA ZAMAN PERANG SALIB

 EPIC. Yang satunya strategis&bijaksana, kalah battles tapi bisa menang the war; Satunya lagi gagah berani&jendral taktis jenius. Kedua tokoh ini meski berseteru adalah salah satu contoh terbaik persaudaraan dalam kemanusiaan.

^Penggambaran sosok Saladin Al Ayubi vs Richard the Lion Heart.

Perang Salib ketiga (1189-1192) diluncurkan oleh bangsa Eropa setelah kota suci Jerusalem diambil balik oleh Saladin pada 1187. Ringkasan garis besar cerita saya sebelumnya di sini:

Selain merebut kembali Yerusalem, tujuan Perang Salib ketiga adalah mengembalikan The True Cross, relik suci Kristen Eropa yang diyakini berasal dari kayu salib Yesus. Kampanye perang ini dipimpin oleh tiga kerajaan Eropa yang berbeda, makanya sering disebut juga sebagai "Perang Salib Para Raja" atau "The Kings' Crusade", yaitu Frederick I Barbarossa (raja Jerman&Holy Roman), Philip II (raja Prancis), dan akhirnya Richard I 'the Lionhearted' (raja Inggris). Tidak ada kesatuan kepemimpinan pasukan dan pengakuan dari ketiga raja karena ego mereka masing-masing. Mereka bertarung sendiri-sendiri.

**FUN FACTS** Kenapa dinamakan "Lion Heart(ed)"? Dia mendapatkan reputasinya sebagai "Cœur de Lion" karena jago berperang tapi juga brutal, persis seperti singa.

Gelombang Perang Salib Ketiga yang Pertama: Layu Sebelum Berkembang

^Yang suka main game Age of Empires pasti pernah memainkan campaign-nya Frederick Barbarossa dan mungkin masih ingat kisahnya.

Pada Mei 1189, raja Frederick yang saat itu sudah berusia hampir 70 tahun dan sudah berdamai dengan Paus baru Gregory VIII akibat seteru masa lalunya dengan Gereja Katolik Roma, memimpin pasukan terbesarnya sepanjang sejarah perang salib menuju tanah suci melewati wilayah Bulgaria masuk ke wilayah Bizantium.

Perjalanan Frederick yang terkenal haus kekuasaan itu menemui hambatan karena Kaisar Byzantium Isaac II Angelus sebelumnya telah membuat perjanjian rahasia dengan Saladin untuk menghambat gerak Frederick. Dengan cerdik, Frederick mengambil alih kota Adrianople (dekat Turki) setelah mengalahkan pasukan Seljuk. Sayang, dalam salah satu perjalanan perangnya tanggal 10 Juni 1189 saat mencoba berenang menyeberangi sungai dia tenggelam dan meninggal. Pasukan Jermannya pun bubar dan kembali dengan sedih ke Jerman. Mendengar berita itu Saladin berujar bahwa itu campur tangan Allah.

Sampai sekian abad, beredar banyak legenda di sebagian rakyat Jerman yang masih berduka atas kematian mengejutkan Frederick. Satu legenda yang populer adalah dia hanya 'tidur' di takhta istananya di gunung Kyffhäuser, dan suatu saat akan bangkit untuk memimpin Jerman lagi menuju kejayaannya…

^Monumen Barbarossa di gunung Kyffhäuser (daerah pegunungan di sebelah barat kota Leipzig, Jerman)

Kalau dipikir-pikir, mungkin ini juga salah satu alasan kenapa Nazi Hitler sekian abad kemudian bisa bangkit di Jerman? Cocoklogi ya hehe.

Gelombang Perang Salib Ketiga yang Pertama: Aliansi Rapuh Inggris&Prancis

Pada tanggal 4 Juli 1190 tepat 3 tahun setelah perang Hattin (kekalahan telak Guy), Raja Philip II dan Raja Richard I bertemu di Vézelay (daerah perbukitan di selatannya Paris) dan sepakat untuk memobilisasi pasukan mereka ke tanah suci.

Kedua Raja ini memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Richard adalah raja muda yang baru naik takhta. Dalam perang dia adalah seorang jenderal yang jenius serta menghargai musuh Muslimnya, tapi dia bengis terhadap rakyat jelata Eropanya sendiri dan kurang cakap untuk urusan administrasi. Sementara Raja Philip II sudah menjadi raja selama 10 tahun dan seorang politisi yang cakap, tapi bukan tipe seorang petarung. Meski demikian, Raja Philip II cakap dalam rencana penyerangan benteng (siege) dan mesinnya. Di satu sisi Richard yang adalah sosok ksatria Eropa klasik terobsesi untuk mengembalikan kejayaan Kristen Eropa di tanah suci, di sisi lain Philip II hanya punya kepentingan untuk memperluas wilayah kerajaannya dan memenuhi sumpah perang salibnya. Mereka berangkat berpencar dan sepakat bertemu di Messina (dekat Sicilia, Italia).

^Peta perjalanan ketiga raja Eropa dalam Perang Salib ketiga seperti dilansir History Stack Exchange

Raja Philip II tiba duluan di Acre pada 20 April 20 1191, dan segera memulai penyerangan benteng Acre bergabung bersama Guy (mengepung lebih dulu) diikuti Duke Leopold V dari Austria. Richard di sisi lain terkena badai dan sempat terdampar di Siprus, lalu diserang oleh pangeran pemberontak setempat dari kerajaan Byzantium bernama Isaac Comnenus. Richard menang dengan telak dan Kristen Eropa menguasai Ciprus selama 4 abad berikutnya. Cyprus saat itu diserahkan Richard wewenangnya kepada Guy setelah sebelumnya dijual kepada Knight Templars. Ciprus menjadi titik penting bagi jalur logistik dan perbekalan para pejuang perang salib, dan sebagai pos terluar pejuang Kristen di Timur jauh.

Richard sampai di Acre tanggal 8 Juni 1191 dan segera bergabung perang. Setelah sekitar 1 bulan perang pengepungan yang intens (awal Juli), pasukan gabungan ini sukses membuat pasukan benteng Muslim di Acre menyerah tanpa seizin Saladin. Saladin terkejut karena kekalahan ini, lalu membuat proposal sebanyak 200.000 dinar dan lebih dari 1.000 tawanan pejuang Kristen untuk ditukar dengan nyawa semua orang Muslim yang ada di Acre. Para lord of the crusaders pun menerimanya.

^Lukisan Penyerahan Acre (public domain)

Tapi perjalanannya tidak semulus itu. Terjadi perdebatan kekuasaan setelah mereka menguasai Acre. Raja Philip II pun kebetulan sakit dan pada bulan Agustus dia kembali ke Prancis, meninggalkan pasukannya dan Richard memegang kontrol pasukannya meski banyak yang tidak suka juga.

Saat tensi tinggi, Saladin terkesan mengulur waktu dalam membayar upeti janjinya. Richard naik pitam dan memerintahkan eksekusi 2.700 tawanan Muslim di depan benteng Acre untuk disaksikan Saladin dan pasukannya. Saladin langsung membalas dengan mengeksekusi banyak tawanan Kristen-nya. Kesepakatan itu pun buyar.

Pada tanggal 22 Agustus, Richard dan pasukannya termasuk kekuatan terbesarnya yaitu kavaleri Knight Templars dan Hospitallers berbaris ke selatan untuk merebut Jaffa, kemudian Yerusalem. Di tengah perjalanannya inilah satu-satunya perang besar langsung antara Saladin dan pasukan Salib ketiga di bawah Richard terjadi, yaitu perang Arsuf (7 September 1191).

Sekarang bayangkan pasukanmu yang seperti ini berjalan jauh pelan-pelan di tengah cuaca terik, gempuran panah dari pasukan Saladin, dan potensi diserang pasukan kudanya:

Richard jenius, dia sengaja jalan pelan-pelan di sepanjang garis pantai jadi lebih sejuk semilir angin dan dilindungi formasi ketat kavaleri kelas berat Knight Templars dan Hospitallers:

^Ilustrasi peperangan Arsuf Richard vs Saladin. Lihat betapa rapihnya formasi infantri&kavaleri Richard meski dikejar dan dikepung pasukan Saladin. Pada momen penghujung di Arsuf, komandan pasukan Hospitallers bernama Garnier de Nablus dengan gagah berani menyerang sendirian pasukan musuh, lalu diikuti anak buahnya dan Richard+pasukannya juga mengejar musuh yang kemudian kocar-kacir

Pasukan Eropa menang telak dalam perang ini, dan korbannya juga hanya sedikit.

Saladin kehilangan banyak pasukannya pada hari itu dan mundur. Sejak saat itu Saladin tidak berani lagi menyerang frontal pasukan Richard dengan formasi ketat itu karena tidak bisa dipancing keluar dan sulit ditembus juga. Richard pun meneruskan perjalanannya ke Jaffa dan membangun markas operasionalnya di sepanjang garis pantai sampai ke Jaffa.

Di satu sisi, secara strategis Saladin juga bisa dibilang 'menang' di sini karena jika dia tidak menyerang di Arsuf, maka pasukan Richard akan terus berbaris menuju Yerusalem. Di mata pasukan Muslim, kehormatan Saladin tetap terjaga meski kalah perang Arsuf.

Richard sebenarnya ingin pelan-pelan membangun kekuatannya dan berusaha mengisolasi jalur markas logistik musuh di sekitar Mesir, tapi banyak pasukannya yang sudah gelisah tidak sabar untuk menyerang Yerusalem. Richard pun terpaksa mengiyakan.

^Lukisan Richard I Marches to Jerusalem by James William Glass (public domain)

Tercatat ada 2 kali perjalanan Richard&pasukannya menuju Yerusalem, tapi setelah memperhitungan dengan saksama dia membatalkan untuk menyerang benteng kota Yerusalem yang terkenal besar dan kokoh itu. Padahal mereka tinggal 19 km lagi menuju Yerusalem tapi stok logistiknya selalu menipis (belum ditambah saat untuk pengepungan berlangsung).

Hingga Januari 1192, Richard yang saat itu berada di Acre masih berhitung cermat, meskipun jika dia berhasil merebut Yerusalem, jumlah pasukannya pasti akan berkurang drastis terutama sejak perang selama 2 tahun terakhir (tidak ada suplai pasukan baru juga dari Eropa). Masalah pasti akan timbul (kalah dengan mudah) jika tiba-tiba Saladin memutuskan menyerang merebut Yerusalem lagi dengan pasukan lokalnya yang sudah bertambah lagi.

Sementara itu, sebagian pasukan Muslim memutuskan merebut kembali Jaffa, dan sukses pada Juli 1192. Pada 1 Agustus 1192 Richard&pasukan berangkat lagi ke Jaffa, berperang di garis depan, dan sang Lionheart sukses lagi merebutnya. Tapi, gambaran besarnya, Saladin dan Muslim tetap menguasai Yerusalem dan pasukan utamanya pun masih utuh. Dengan kata lain, ini jadi keadaan impas yang serba salah (stalemate) bagi kedua pihak. Belum ditambah masalah dalam negeri Raja Philip II yang mengincar kekuasaan atas Inggris sementara Richard sibuk di perang salib. Richard menerima surat dari kerajaannya tentang kabar buruk itu.

Ingat legenda Robin Hood guys? Ini muncul pada era itu.

Saat itu, Richard sudah menjalin komunikasi dengan Saladin dan adiknya al-ʿĀdil. Mereka menegosiasikan berbagai macam proposal perdamaian, termasuk pernikahan mengingat Richard masih lajang. Di tengah itulah semakin timbul rasa hormat yang intens di antara keduanya.

Pada 2 September 1192 keduanya akhirnya menandatangani perjanjian perdamaian yang berlaku untuk tiga tahun. Garis pantai sepanjang utara Jaffa tetap berada di kekuasaan Kristen, tapi Ascalon dikembalikan kepada Saladin. Para peziarah Kristen Eropa pun diperbolehkan untuk mengunjungi tempat-tempat suci dengan aman.

Ketika Salahuddin Ayyubi mendengar Richard jatuh sakit di Ascalon, beliau mengirimkan buah persik, pir, dan salju dari gunung Hermann (untuk pereda demam) supaya Richard cepat sembuh. Di Arsuf ketika Richard kehilangan kudanya, Salahuddin memberikan dua kudanya kepadanya. Filosofer Yahudi bernama Maimonides adalah dokter pribadi Salahuddin. Ketika Yerusalem diambil alih Muslim, Salahuddin mengundang masuk kaum Yahudi Ashkelon untuk tinggal di sana meski sebelumnya diusir Kristen. Hampir semua uang Salahuddin diberikan untuk amal. Ketika keluarganya membuka peti simpanannya saat beliau meninggal mereka tidak menemukan cukup uang untuk membayar biaya proses kematiannya.

👍👍👍👍👍😭

Pada 9 Oktober 1192 Richard meninggalkan Timur jauh untuk kembali ke Inggris. Sejak saat itulah, tidak ada satu pun pejuang perang salib lain yang sesukses Richard dalam misinya merebut Yerusalem (bisa sejauh ke selatan itu peperangannya dan menang berkali-kali).


Richard Pergi, Saladin Pergi, Richard Mengikuti Tak Lama Kemudian

Tidak lama setelah berakhirnya Perang Salib ketiga, Saladin meninggal pada 3 Maret 1193 di Damaskus. Saat itu dia berusia 55–56 tahun, dan kematiannya diduga karena kelelahan fisik akibat perang salib yang berkepanjangan. Salah satu pemimpin terbesar dunia Islam dan yang juga sangat dihormati para pejuang Kristen dan sejarawan barat, seorang Muslim yang sangat taat dan berkomitmen dengan jihad seumur hidupnya, dipanggil menghadap Allah untuk selama-lamanya. Kematian Saladin menimbulkan perpecahan, dan sekali lagi dunia Islam terpecah-pecah.

^Makam Saladin di Damaskus, Suriah.

Richard sendiri mangkat pada usia 41 tahun pada 1199 di Aquitaine, Prancis dalam pengepungan benteng Chalus. Sang Raja yang gagah berani terkena anak panah crossbow di leher. Dia menolak untuk dirawat lukanya. Dia meninggal pada 6 April 1199 akibat infeksi di leher tsb.

^Makam Richard I The Lion Heart di Abbey of Fontevraud, Prancis.

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...