Thursday, December 1, 2022

TOKOH DALAM SEJARAH YANG SERING TERLUPAKAN

 Pada tahun 1614, seorang pedangang Belanda yang bernama Pieter van der Broeck menyeludupkan sebuah barang indah yang sekarang kita tidak bisa hidup tanpanya, menjadi pemicu bangsa Eropa untuk melakukan penjajahan di dunia, dan pendorong modernisasi: kopi. Bersamaan dengan gula dan tembakau, jenis makanan ini sangat mengubah pola makan, gaya hidup, budaya, ekonomi, dan sejarah.

Asal muasal kopi tidak jelas, tapi dari catatan resminya, kopi pertama kali ditanam pada pertengahan abad ke-15 ketika para petani Arab di Yaman membudidayakan tanaman liar dari Ethiopia. Di Yaman lah, biji kopi dipanggang dan diseduh dan cara ini masih dilakukan sampai saat ini. Kopi digunakan untuk ritual sufi, tetapi benda ini tersebar dengan sangat cepat di seluruh Yaman. Pada pertengahan abad ke-16, Istanbul sudah memiliki 600 kedai kopi.

Pada abad ke-17, kopi sangat populer di Eropa. Minuman eksotis ini menjadi simbol status sosial di Eropa yang pada saat itu mengalami pesatnya laju urbanisasi. Kedai kopi menjadi tempat untuk bertukar pikiran, mencari intelektual baru, dan mendapatkan inspirasi untuk karya seni. Kopi dan teh menjadi minuman yang dapat diterima karena benda ini membantu kita untuk berfungsi lebih baik dan menjadi pendorong revolusi industri serta sistem ekonomi modern. Sebelum ditemukanya kopi, orang-orang sering mabuk. Kopi membuat orang-orang tidak mabuk dan menjadi pekerja yang produktif.

Sampai saat itu, kopi yang diimpor ke Eropa berasal dari Jazirah Arab dimana negara adidaya Eropa (Inggris, Prancis, Belanda, Portugal, dan Spanyol) tidak memiliki kontrol terhadap komoditas kopi. Pieter van der Broeck tidak menyangka bahwa penyeludupan kopi mendorong negara adidaya Eropa untuk bersaing melawan satu sama lain untuk mendirikan kebun kopi di daerah jajahannya dan monopoli kopi oleh Kesultanan Utsmani berakhir.

Setelah itu, Belanda mengalahkan Portugis dan mendapatkan Sri Lanka. Kebun kopi mulai tersebar di seluruh Sri Lanka dan di India Selatan. Lalu, Belanda memperkenalkan tanaman kopi di Pulau Jawa, Indonesia.

Tidak mau melewatkan kesempatan yang menggiurkan ini, seorang Perwira Angkatan Laut yang berani, Gabriel de Clieu memotong dan mencuri potongan tanaman kopi yang diberikan ke Raja Louis XIV dan membawanya ke Martinique, Karibia. Dia berhasil menanam kopi di Martinique dan dalam beberapa tahun kemudian, kebun kopi tersebar di seluruh Martinique dan pulau sekitarnya. Kopi menjadi komoditas yang sangat menguntungkan.

Pada tahun 1727, Pemerintah Brazil memutuskan untuk terlibat dalam permainan penanaman kopi. Brazil mengirimkan Kolonel Francisco de Mello Palheta untuk misi mencuri sebuah tanaman kopi dari Prancis. Palheta berteman dengan istri Gubernur Guyana Prancis dan Palheta menerima sebuah potongan tanaman kopi sebagai hadiah. Dari situlah, Brazil tumbuh menjadi negara penghasil kopi terbesar di dunia.

Inggris berhasil bangun dari tidur panjangnya dan mengusir Belanda dari Sri Lanka pada tahun 1796 dan menambah lebih banyak lagi kebun kopi. Sri Lanka pernah menjadi negara penghasil kopi terbesar di dunia dalam beberapa jangka waktu.

Sangat ironis kalau kedai Kopi pernah menjadi bibit penggerak revolusi melawan tatanan sosial lama di Barat, namun di lain sisi perdagangan kopi juga membuat jutaan orang diperbudak dan ditelantarkan di daerah jajahan. Sekarang, kopi menjadi tanaman penghasil uang yang penting dan menjadi komoditas ekspor nomor dua paling berharga di negara-negara berkembang. Lebih dari 90% produksi kopi berlangsung di negara berkembang, kebanyakan di Amerika Selatan sedangkan konsumser kopi kebanyakan di negara industri. Produksi kopi tergantung kepada tenaga kerja murahan; pekerjanya bekerja keras tetapi tidak mendapatkan upah yang layak. Perdagangan kopi yang adil menjadi isu politik yang sedang berlangsung sampai sekarang.

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...