Wednesday, February 8, 2023

CARA MENGANGKUT BEKAL MAKANAN UNTUK PERANG PADA JAMAN DAHULU

 Untuk makanan, tidak seluruhnya dibawa, makanan yang diangkut hanya untuk kebutuhan beberapa hari atau mungkin hanya cukup untuk 2–3 minggu. Makanan didapatkan dari daerah yang dilalui rombongan pasukan, jadi mereka mendapatkan makanan dengan cara estafet dari daerah-daerah penghasil makanan, karena itu menentukan rute perjalanan pasukan sangat penting.

Perbekalan lain yang dibawa adalah peralatan, baik itu alat-alat untuk mencari makanan, berburu, peralatan pertukangan yang diperlukan untuk membangun (seperti menara pengepungan, membangun jembatan) obat-obatan dan tenda, serta harta rampasan.

Untuk bekal yang selalu bergerak bersama rombongan pasukan, diangkut menggunakan beberapa cara :

i. Kereta yang ditarik hewan.

Ini metode yang banyak digunakan, suku-suku barbar seperti suku-suku dengan budaya Celtic menggunakan pedati selama bermigrasi.

ii. Diangkut menggunakan hewan.

Hewan yang sering digunakan adalah keledai muda, karena dikatakan keledai mengkonsumsi makanan kurang dari kuda namun mampu mengangkut beban lebih banyak daripada kuda.

iii. Diangkut oleh personel pendukung.

Pada militer Sparta, yang mengangkut perbekalan ini adalah budak (helots), kemudian Makedonia melakukan "atm" pada masa pemerintahan raja Phillip II. Dengan cara ini rombongan pasukan Phillip II bisa bergerak lebih cepat saat berkampanye di Yunani daratan karena kontur daerahnya yang berbukit-bukit.

Kereta memiliki hambatan jika daerah yang dilalui konturnya tidak rata atau ketika menyeberangi sungai. Dengan diangkut manusia atau hewan, rombongan bisa bergerak lebih lincah namun kekurangannya daya angkut manusia dan hewan tidak sebesar kereta.

Lalu, bagaimana rombongan mendapatkan makanan?

i. Mencari dan mengumpulkan makanan (foraging) serta berburu.
Ini adalah cara paling buruk dalam mendapatkan pasokan makanan, karena upayanya memakan waktu namun hasil yang bisa dikumpulkan tidak menentu dan tidak terukur. Bukan berarti ketika rombongan pasukan melakukan ini perencanaan logistik mereka buruk, namun keadaannya memang mengharuskan.

Pasukan Romawi melakukannya saat berperang melawan Vercingetorix di Gallia (Prancis) selama musim dingin. Musim dingin bukan kondisi ideal rombongan pasukan bepergian, namun kondisi mengharuskan saat itu. Meskipun mereka mendapat kiriman pasokan dari sekutu yang dekat dengan lokasi pasukannya, namun mereka tetap melakukan foraging sembari menunggu pasokan datang.

ii. Membeli makanan.
Ya, tidak jarang juga mereka membawa uang atau barang berharga lainnya yang bisa digunakan untuk membeli. Tentu bekal uang ini tidak dibawa oleh tiap personel, meskipun tiap-tiap personel juga membawa "uang saku" sebagai bekalnya di perjalanan. Dalam rombongan ada juga bendahara yang membawa, mencatat dan menjaga barang berharga yang dibawa pasukan.

Selain itu bisa juga militer telah menjalin kerja sama dengan vendor, ya vendor, untuk menyediakan pasokan makanan di jalur yang menjadi rute rombongan pasukan. Vendor ini mengumpulkan dan membeli makanan dari lumbung-lumbung makanan penduduk yang daerahnya dilewati rombongan pasukan.

Dalam pertempuran kuno, seringkali setelah mengalahkan pasukan lawan, pasukan pemenang akan menuju perkemahan pasukan yang kalah untuk menjarah barang-barang berharga di perkemahan lawan.

iii. Kiriman makanan (supply lines).

Kiriman bisa berasal dari wilayah asal, namun untuk perjalanan darat lebih efisien adalah menggunakan jasa vendor tadi untuk mengirimkan makanan. Vendor berperan sebagai penghubung tentara dengan penyedia makanan, pemilik lahan yang menghasilkan sumber makanan posisinya bisa tersebar sepanjang jalur yang dilewati pasukan.

Cara yang paling efisien adalah mengirim melalui jalur laut, karena kapal mampu mengangkut lebih banyak dan lebih cepat daripada hewan atau kereta. Namun rombongan pasukan harus melalui rute yang dekat pesisir atau memiliki akses ke pelabuhan. Alexander III melakukan ini ketika berkampanye di Asia barat hingga Mesir, kemudian berhenti di Mesir untuk mengatur perbekalan dan melanjutkan ke Asia tengah yang tidak terhubung dengan laut.

Seringkali pasukan akan berhenti di daerah yang baru dikuasainya dalam waktu yang lama, ini dilakukan untuk merencanakan bagaimana pasukan mendapat makanan di perjalanan berikutnya. Menghubungi dan mencari vendor yang mampu menyediakan juga akan dilakukan, sehingga rute perjalanan pasukan berikutnya bisa mengikuti lokasi tempat penyimpanan makanan atau vendor yang mengirim ke lokasi terdekat yang bisa dijangkau pasukan.

iv. Bercocok tanam.

Cara ini digunakan jika peristiwa pengepungan berlangsung sangat lama seperti Perang Troya yang berlangsung selama beberapa tahun.

Rombongan sipil.
Dalam rombongan pasukan juga ada rombongan sipil yang disebut 
camp follower, mereka terdiri dari berbagai macam profesi dan gender, bahkan keluarga tentara pun bisa ikut, karena itu jumlah camp follower tidak bisa dipastikan angkanya.

Bagaimana rombongan ini bisa mendapatkan makanan? Sama seperti rombongan pasukan, menggunakan salah satu cara di atas atau kombinasi beberapa cara, bergantung situasi dan kebutuhan.

Penutup.
Seluruh jawaban diatas merupakan gambaran bagaimana pasukan di Eropa hingga Asia tengah mengatur logistiknya pada zaman kuno. Pada pertempuran kuno di sekitar Mediterania, seringkali jumlah pasukan berkisar antara 20.000 hingga 80.000, jumlah yang dibawa Xerxes I bisa mencapai ratusan ribu itu merupakan rombongan yang luar biasa besar.

Kompleksitas menyediakan kebutuhan makanan bagi pasukan ini yang menyebabkan banyak keraguan mengenai Xerxes menginvasi Yunani dengan membawa 1.000.000 orang.

Dari yang saya dengar, pasukan Asia timur lebih baik dalam mengatur logistik, karena rombongan pasukan mereka bisa berkisar ratusan ribu. Semoga ada Quoran lain yang berbagi wawasan mengenai logistik tentara di Asia timur.

Terima kasih telah membaca.
Semoga hari anda penuh berkah.

No comments:

Post a Comment

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...