Terkadang kita membayangkan taktik penyelamatan kru tank ketika kita menonton film-film perang. Satuslots telah merangkum informasi seputar taktik penyelamatan yang digunakan dalam penyelamatan kru tank yang selamat
Dari informasi yang satuslots temukan, tidak ada formasi yang benar-benar khusus untuk situasi ini. Bila awak tank sudah berhasil keluar tapi tidak bisa mundur karena zona tempur benar-benar panas oleh tembakan musuh, maka mereka harus dijemput agar bisa mundur.
Sejatinya proses menjemput awak tank yang terjebak ini sama seperti menyuruh tentara untuk :
- Masuk ke titik tempur (offensive)
- Melindungi awak tank, mungkin tidak butuh waktu lama (defensive). Kalau bisa malah skip langsung mundur setelah awak tank berhasil lolos dari kuncian tembakan musuh sesaat setelah jemputan datang.
- Mundur dari lokasi tersebut sebelum menambah korban baru (disengagement)
Kehadiran kendaraan tempur atau kendaraan taktis tentu akan sangat membantu proses evakuasi seperti ini, tapi bila tidak ada dukungan mau tidak mau penjemputan harus dilakukan seadanya.
Taktik ofensif untuk masuk ke lokasi awak tank
Salah satu taktik yang paling terkenal adalah leapfrogging. Taktik ini juga sangat umum ditampilkan di film maupun game karena memang merupakan taktik paling sederhana.
- Sederhananya, regu A akan memberi tembakan perlindungan ke arah musuh sementara regu B maju beberapa langkah ke depan.
- Lalu bergantian, regu B akan memberi tembakan perlindungan dan memberi waktu bagi A untuk maju dari belakang.
Atau bisa juga dengan fire-and-movement. Konsepnya sama saja, tapi bedanya satu regu tidak ikut bergerak maju dan bergantian memberi perlindungan.
Bila memungkinkan, mengirim beberapa tentara untuk mengambil posisi overwatch juga bisa jadi pilihan.
Tentara dalam posisi overwatch ini punya peran penting karena memiliki pandangan yang lebih luas ke arah lokasi pertempuran dan bisa memberikan tembakan perlindungan dari jauh.
Taktik defensif untuk melindungi awak tank
Setelah tentara yang menjemput sampai di titik lokasi, salah satu taktik yang ada adalah perimeter defense.
Tapi tentu ini sangat beresiko karena tentara harus benar-benar maju ke arah awak tank. Taktik ini bisa jadi pilihan bila awak tank ternyata terluka dan tidak bisa bergerak ketika tentara penjemputnya sudah datang atau ketika awak tank masih terjebak di dalam tank yang sudah lumpuh.
Taktik untuk mundur
Salah satu nama taktiknya adalah Australian peel.
Taktik ini sangat berguna bila tentara ingin mundur saat kalah jumlah. Tentara akan mundur secara bergantian dari yang berada di posisi paling depan. Tentara ini tidak langsung kabur sejauh-jauhnya, tapi akan bergantian memberi perlindungan sampai semua tentara berhasil menjauh dari musuh.
Semua taktik itu tentu harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Tentara punya amunisi yang terbatas dan tidak bisa membuang terlalu banyak waktu selama menjalankan operasi tersebut. Ketua regu punya tanggung jawab yang besar untuk mengatur tempo dari pergerakan pasukan seperti ini.
Baik ketua regu maupun anggota juga harus memiliki kemampuan analisa dan pemahaman terkait medan tempur yang dihadapi karena itu akan sangat membantu dalam menentukan keputusan yang tepat. Taktik dalam pertempuran ada sangat banyak, yang saya sebutkan hanya 4–5 dari puluhan yang ada.
Menentukan mana yang tepat dalam situasi yang berubah-ubah itu bukan hal yang mudah. Kalaupun taktik yang diambil sudah tepat, belum tentu eksekusinya bisa sesuai harapan. Kalau baru bergerak tiba-tiba ada tembakan artileri musuh sudah lain cerita kan ?
No comments:
Post a Comment