Pasukan Janissary pada awalnya adalah pasukan pribadi Sultan Ottoman yang dibentuk oleh Vizier Alaeddin dibawah naungan Sultan Orhan (1324–1362). Sistem rekrutmen korps ini pada awalnya bukan dari orang Turki sendiri, melainkan dari bangsa Armenia, Albania, Bosnia, Bulgaria, Hungaria, Kroasia, Yunani dan Serbia. Sistemnya diberi nama devşirme.
Disiplin dimulai ketika para calon Janissary ini mengikuti pendidikan militer di Enderun "acemi oğlan" (semacam pool pemilihan talenta masing-masing calon) di ibukota Kesultanan Ottoman, Edirne (Adrianople). Sesuai dengan talenta yang dimiliki, para calon janissary ini akan memperdalam pengetahuan dan ketangkasannya sebagai insinyur (dalam hal perang), prajurit dengan senjata api (Janissary merupakan salah satu atau malah mungkin yang pertama kalinya menggunakan senjata api di Eropa pada abad pertengahan), ahli agama, akuntan (ya, akuntan lho), pemandu artileri, pasukan berkuda, dan berbagai ketrampilan lain yang bukan hanya mendukung Kesultanan Ottoman pada saat perang namun juga pada saat damai.
Beberapa fitur disiplin mereka adalah tidak diperbolehkan memelihara jenggot (kecuali kumis, sampai abad 18 nih), hidup selibat (not married, you're married to the Janissary Corps!), semua pasukan Janissary menaruh sendok makannya di topi mereka (namanya börk), Sultan Ottoman adalah ayah dari korps Janissary (berarti ayah dari semua pasukan Janissary), dll.
Semua anggota Janissary adalah pemanah yang ulung (bangsa Turki berasal dari daerah Asia Tengah pada awalnya, sebelum migrasi ke Eropa Tenggara; penduduk Asia Tengah pada umumnya pandai dalam hal memanah dan berkuda). Kalau mau mengetahui seberapa disiplin mereka, gambar di atas adalah ketika Sultan Mehmed II (Fatih Sultan Mehmed) akan merebut kota Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453. Pasukan Sultan yang dipercayakan untuk masuk adalah Janissary, setelah dinding Blachernae runtuh karena alat ini:
Siapa yang mahir mengoperasikan ini? Para pasukan Janissary, yang khusus dilatih untuk pekerjaan artileri. Kanon dengan nama Basilica ini ditempa di Edirne dan dibawa…..yah dibawa…. oleh pasukan Ottoman ke kota Konstantinopel untuk keperluan pengepungan dan perebutan kota tersebut.
Yang ditugaskan membawa kanon Basilica adalah….yah…. Pasukan Janissary.
Kalau mau lebih tahu sistem rekrutmen, kehidupan selama menjadi kadet, dan mengapa disiplin mereka pada saat itu jauh lebih ketat dan keras dibanding pasukan infanteri Eropa lainnya, ada 1 buku yang patut anda baca:
Buku ini lengkap dan ada bagian yang menerangkan proses rekrutmen, gaji (yah, pasukan Janissary digaji oleh Sultan sendiri, bukan Kesultanan Ottoman sebagai negara), berbagai peralatan yang digunakan serta akhir yang cukup tragis dari korps Janissary ini sendiri.