Karena ngapain yang panjang-panjang, kalau yang pendek aja dah bisa. I'm not joking about this. Mereka memang sengaja memakai pedang gladius yang sedang-sedang saja panjangnya karena memang mereka tidak butuh pedang yang panjang. Panjang blade gladius hanya sekitar 60cm saja, total dengan pegangan sekitar 70cm-an lebih.
Gambaran pasukan Romawi memegang Gladius
Secara doktrin, Romawi menggunakan senjata antara lain Gladius atau pedang, Pillum atau tombak javelin, Lorica atau armor (termasuk helm), dan juga Scutum atau perisai. Scutum milik Romawi berbentuk lebar, cocok untuk pertahanan dan juga cocok untuk serangan.
Formasi pasukan Romawi melempar Pillum/Pilla
Pasukan Romawi akan dibagi dalam satuan-satuan tertentu dan mereka akan menerapkan formasi yang rapat. Dalam formasi yang rapat seperti itu, pedang panjang mungkin bukan sebuah pilihan yang tepat. Karena tenaga dari Legionary akan terfokus untuk memegang scutum secara kuat. Ada satu saja legionary yang ceroboh, maka formasi akan bubar.
Pertempuran Pasukan Romawi (kemungkinan dari masa Republik melawan pasukan Yunani)
Biasanya ketika berperang, seorang Legiuner akan membawa dua buah pillum. Pillum tersebut akan dilemparkan pada awal-awal serangan. Setelah pillum mereka habis, pasukan akan maju atau mundur dengan bantuan pertahanan Scutum. Mereka akan menggunakan gladius untuk melukai lawan yang terlalu dekat dengan formasi mereka.
Jadi Romawi memang menerapkan close combat dalam pertempuran mereka setelah mereka kehabisan Pillum. Gladius nyaris menjadi senjata utama bagi legiuner. Hal ini tentu sangat berbeda dengan pasukan-pasukan Yunani yang lebih memilih tombak sebagai senjata utama mereka.
Apa yang membuat sebuah tentara di masa itu sukses sebenarnya bukanlah senjata apa yang mereka pakai. Tapi kemampuan pasukan untuk melakukan adaptasi. Pasukan Romawi terbukti sangat adaptable, bahkan dibandingkan dengan pasukan-pasukan Macedonia peninggalan Alexander Agung.
No comments:
Post a Comment