Friday, March 10, 2023

DIA JATUH DARI KETINGGIAN 18.000 KAKI DAN MASIH HIDUP

Fakta unik satuslots tentang orang yang menakjubkan pada perang dunia 2 
Sersan Penerbang Nick Alkemade adalah penembak ekor Inggris selama Perang Dunia II.

Pada malam tanggal 24 Maret 1944, sebuah pesawat bomber Inggris yang diawaki oleh tujuh awak, termasuk Alkemade sebagai penembak ekor, kembali ke pangkalan setelah melakukan serangan bom di atas Berlin. Namun, pesawat tersebut diintersep oleh pesawat tempur Jerman dan terbakar.

Nick melihat parasutnya telah terbakar dan tidak bisa digunakan. Kini ia hanya memiliki dua pilihan, dan keduanya sama-sama buruk. Pilihan pertama adalah tetap di dalam pesawat dan terbakar sampai mati, sedangkan pilihan kedua adalah melompat dari pesawat tanpa parasut, yaitu sama saja dengan melompat ke kematian.

Ia berpikir bahwa pilihan pertama jelas lebih menyakitkan, dan akhirnya memilih yang kedua. Tanpa berpikir panjang, ia melompat keluar dari pesawat tanpa parasut, dari ketinggian 18.000 kaki.

Namun, terjadi keajaiban yang dapat dikatakan sebagai mujizat. Ketika Nick membuka matanya, ia melihat bahwa dirinya berbaring di tanah, masih hidup. Tangan dan kakinya masih bisa digerakkan, dan satu-satunya masalah yang ia hadapi adalah kaki yang terkilir. Ternyata, jatuhnya terhenti oleh ranting-ranting pohon cemara dan tanah yang tertutup salju. Ranting-ranting tersebut memperlambat kecepatannya sementara salju menyerap dampak jatuhnya. Dalam keberuntungan semata, ia berhasil selamat dari insiden mengerikan tersebut.

Namun, saat itu masih musim dingin yang sangat dingin, dan waktu itu sudah malam. Artinya, ia tidak bisa pergi jauh. Oleh karena itu, ia meniup peluit darurat untuk menarik perhatian. Namun, yang datang bukanlah teman-temannya, melainkan Gestapo. Mereka menangkapnya dan membawanya ke rumah sakit untuk dirawat dari luka bakarnya.

Keesokan harinya, ia diinterogasi. Ia menceritakan kisahnya tentang melompat dari pesawat tanpa parasut dan bagaimana ia berhasil selamat secara ajaib. Namun, mereka tidak mempercayainya. Namun, setelah mencari pesawat yang jatuh, mereka menemukan tas parasut Alkemade yang telah terbakar dalam kondisi yang sama seperti yang ia gambarkan. Awak pesawat lainnya juga tewas. Setelah penyelidikan lebih lanjut, mereka menyimpulkan bahwa ia benar-benar menceritakan kisah yang sebenarnya.

Pihak Jerman kemudian memberinya sertifikat yang menyatakan bahwa ia benar-benar melompat dari ketinggian 18.000 kaki dan selamat. Sertifikat tersebut berbunyi:

Telah diselidiki dan dikonfirmasi oleh pihak berwenang Jerman bahwa klaim dari Sersan Alkemade, No. 1431537, benar dalam semua hal, yaitu bahwa dia telah terjun dari ketinggian 18.000 kaki tanpa parasut dan mendarat dengan selamat tanpa luka, karena parasutnya terbakar di dalam pesawat. Ia mendarat di atas salju yang tebal di antara pohon cemara.

Setelah itu, dia dikirim ke fasilitas tawanan perang di Polandia di mana dia tinggal hingga kekalahan Jerman dalam perang, setelah itu dia kembali ke Inggris. Dia cukup terkenal di antara sesama tawanan perang.

Thursday, March 9, 2023

Romeo & Sella (7)


 

"Sella kok dari tadi diem aja? Mau makan roti isi buatan mama?"

Sentuhan lembut di bahu Sella membuat lamunannya terhenti.

Sella menoleh dan melihat senyum menawan ibu angkatnya terarah langsung kepadanya.

"Kok diem lagi? Mau mama suapin?" Tanya Ana sambil mencubit hidung Sella, yang otomatis membuat Sella ikut tersenyum.

"Sella mau!" Sella berseru ceria.

"Papa juga mau disuapin dong." Raka yang berada di jok depan menoleh ke belakang, menatap istri tercintanya yang sibuk menyuapi Sella.

"Ih, papa. Udah besar masih mau disuapin." Ana menggerutu, namun dengan senang hati memberikan suapan cukup besar kepada Raka.

Melihat keromantisan orang tua angkatnya seketika membuat Sella iri. Lewat iris matanya yang indah, ditatapnya wajah berseri-seri keduanya hingga tanpa sengaja matanya bertemu langsung dengan mata milik kakaknya di kaca spion.

Romeo menatapnya dengan tatapan mata menusuk dingin dan membuat Sella kembali dilanda rasa takut.


Sella yang belum sepenuhnya berhasil menelan roti isinya tiba-tiba tersedak.

"Uhuk! Uhuk!" Sella batuk keras hingga matanya berlinang, merasakan sisa kecil rotinya tersangkut di tenggorokan.

"Minum, sayang." Ana menyodorkan sebotol air mineral kepada Sella dengan khawatir.


Sella mengambil botol itu dan meminumnya hingga tak lagi tersisa.

"Lain kali kalau makan hati-hati, sayang." Ana menghapus air mata Sella.

"Ma-maaf, mah.." Sella meminta maaf, dan hal itu membuat Ana merasa iba kepadanya.

"Jangan minta maaf, sayang."

Saat Sella mencoba meluruskan punggungnya, sekali lagi matanya bertemu dengan mata kakaknya.

Sella buru-buru membuang wajahnya keluar jendela.

Sella merasa gerak-geriknya dibatasi, dan itu semakin sulit saat ibunya meminta Romeo menepikan mobilnya di salah satu minimarket yang buka 24 jam.

"Rom, berhenti di Alfamart ya. Mama mau beli cemilan sama peralatan mandi dulu buat papamu." Ana menepuk bahu Romeo.

"Hm." Permintaan Ana hanya dibalas dengan gumaman santai Romeo.

Saat mobilnya berhenti di pinggiran rest area, Ana keluar diikuti oleh Raka di belakangnya. Sella yang tidak ingin berduaan saja dengan kakaknya, hendak keluar, namun dicegah oleh Romeo yang dengan segera mengaktifkan kunci pintu.

Sella mencoba membukanya dengan paksa, namun hasilnya nihil.

Kedua orang tuanya telah berjalan semakin jauh menuju minimarket tanpa meninggalkan rasa curiga sedikitpun.

"Duduk di sampingku, Sella." Romeo yang sejak tadi diam, kini mengeluarkan suara.

"Tapi itu tempat duduk papa..."

"Aku bilang, duduk di sampingku. Sekarang." Romeo meninggikan suaranya, namun ekspresinya masih sedatar biasanya.

"Tapi, pintunya dibuka dulu.."

"Lewat sini." Romeo menunjuk celah kecil di antara jok kemudi dengan jok samping.


Sella menuruti keinginan Romeo, dan merasa sulit saat pakaian yang ia kenakan tidak bebas untuk ia gunakan melangkah, "Kak.. Sella nggak bisa.."

Romeo selalu memintanya memakai rok atau dress terusan dan ia merasa tersiksa ketika hal itu digunakan sebagai modus agar kakaknya lebih mudah untuk menyentuh.

"Aaahh!" Sella terkejut saat tangan kanannya tiba-tiba ditarik oleh Romeo. Tubuhnya limbung dan jatuh dengan mudah di pangkuan kakak angkatnya.

"Kak.. udah.. nanti ketahuan papa..." Lirih Sella dengan bibir bergetar, gugup.

Sella menelan ludahnya saat punggungnya dipeluk mesra oleh kakaknya hingga kedua kakinya mengangkang lebih lebar di atas pangkuannya.

"Kak.. udah...aaahhh.." Sella mengigit bibir bawahnya menerima ciuman dan gigitan kecil di lehernya yang mulus.

Romeo mengabaikan permintaan Sella dengan bermain lebih dalam ke bukit kembarnya yang sekal.

"Kak, jangan...!" Sella menjerit saat tangan Romeo masuk melewati blouse-nya dan melepas kaitan bra yang menyangga payudaranya.

"Ahhh ahh... udahh.... kak......" Sella tidak kuat untuk tidak merintih saat Romeo mencium dan mengulum payudaranya dengan keras. Sementara payudaranya yang lain diremas-remas kuat.

"Relax and take it, Sella." Romeo benar-benar bernafsu untuk melakukan-nya dengan Sella pada saat ini juga kalau saja orang tuanya tidak sedang bersama dengan mereka.


"Aahh sakit ... jangan keras-keras kak.. " Sella mengerang karena putingnya digigit dan dihisap oleh Romeo.

Dari kejauhan, Romeo melihat kedua orang tuanya telah keluar dari minimarket dan berjalan semakin dekat menuju ke mobilnya.

"Rapikan pakaianmu dan duduk seperti biasa." Romeo segera membantu Sella untuk duduk di sampingnya. Merapikan rambut panjangnya yang kusut, dan menghapus keringat di kening adiknya yang mengalir deras.

Romeo menarik dagu Sella, "Jangan mengatakan apapun yang bisa membuat mereka curiga. Mengerti?"


Sella yang masih mengatur nafasnya hanya diam. Sementara Romeo yang melihat hal itu tidak lagi sabar dengan keterdiaman Sella, "Jawab aku, bodoh!"


Sella tersentak karena bentakan kasar Romeo, "I-iya.."

Bersamaan dengan itu, Raka membuka pintu. Raka terkejut melihat Sella telah duduk di bangkunya, "Sella, kenapa kamu duduk di sini?"

"Sella mau duduk di depan, Pah." Romeo menjawabnya dengan tenang sambil mengusap puncak kepala Sella.

"Oh." Raka ikut mengusap puncak kepala Sella yang tertunduk dan segera mengambil duduk di belakang meninggalkan Sella yang diam-diam menangis.


Sella tidak kuat jika diperlakukan seperti itu setiap hari.

Sella memiliki tiga pilihan...

Pertama... Mengadu kepada orangtua angkatnya. Tapi, jika mengadu, apa mereka akan percaya kepada-nya...?


Kedua... Pergi dari rumah. Tapi, jika Sella pergi, Sella harus pergi kemana? Usianya baru 17 tahun... Sella tidak punya uang apalagi pekerjaan dan tempat tinggal.


Sella mengusap matanya yang berair. Diliriknya wajah tampan bak malaikat pencabut nyawa milik kakak angkatnya yang terlihat tenang.


Atau... Ketiga... Sella diam dan menerima segala pelecehan seksual kakak angkatnya terhadapnya?


Mana yang harus Sella pilih?


Sella berpikir keras dan lagi-lagi tanpa sengaja mata mereka kembali bertemu, dan Sella terkejut saat kakak angkatnya membuka rak kecil pada mobilnya, lalu mengambil sesuatu dari dalam sana.

"Coklat." Romeo menyerahkan sebatang coklat kepada Sella.


Coklat dengan taburan kacang almond?!

Itu adalah makanan favorit Sella.

"Coklat almond..?"


Dulu sekali.... Romeo selalu membelikannya satu bungkus coklat almond jika Sella tidak bisa berhenti menangis.

TOKOH YANG WATAKNYA BERUBAH DRASTIS DARI PENUH BELAS KASIH MENJADI PEMBUNUH BERDARAH DINGIN

Fakta menarik satuslots tentang revolusioner muda Che Guevara

Merupakan revolusioner Kuba yang fotonya dikenal di seluruh dunia, Che yang ingin membebaskan dunia dari tirani kediktatoran juga mempunyai sisi kelam.

Che Guevara muda. Foto

Lahir di Argentina, di kalangan keluarga intelektual berada, nama asli Che adalah Ernesto Rafael Guevara. Sejak awal, dia bersentuhan dengan masalah sosial dan politik. Dengan bagasi pendidikan yang solid dan dibantu oleh keingintahuan yang tak terbatas, ia mulai belajar kedokteran di Buenos Aires. Pada saat bersamaan Che suka mencari petualangan lalu memulai perjalanan melalui Amerika Latin, ditemani oleh temannya Alberto Granado. Perjalanan ini memainkan peran yang menentukan dalam perkembangan masa depan politiknya, karena ia dihadapkan pada realitas sosial yang mencolok, seperti kondisi anak di bawah umur, kemiskinan dan situasi menyedihkan para pasien yang melarat.

Dokter penuh kasih dan penjunjung nilai-nilai kemanusiaan, Che ingin membantu orang miskin dan terpinggirkan dan menjadikan mereka sebagai "misi hidupnya". Che ingin menjadi seperti Simon Bolivar yang membebaskan Amerika Selatan. Dari pengalaman petualangannya, Che mengubah targetnya untuk membantu rakyat melawan ketidakadilan sosial dari misi kemanusiaan menjadi revolusi bersenjata.

Setelah menyelesaikan studi medisnya pada tahun 1952, dia belajar Marxisme dan pergi ke Guatemala, kemudian bergabung dengan pasukan Fidel Castro pada tahun 1955.

Di sanalah dia mendapat julukan Che Guevara. Che kemudian ikut serta dalam pendaratan Kuba dan penggulingan diktator Batista. Setelah menjadi warga negara Kuba, ia memegang beberapa posisi dengan cara derogasi, termasuk Menteri Perindustrian di Kuba dan menulis beberapa buku tentang praktik revolusi dan perang gerilya.

Demi tujuannya, Che tidak ragu untuk menyingkirkan semua orang yang menghalangi jalannya. Selain menciptakan kamp "kerja paksa dan reedukasi", ketika dia berkuasa, dia dituduh sebagai dalang ratusan pembunuhan sewenang-wenang.

Di balik potret pejuang romantisnya yang dipoles oleh rezim Fidel Castro, Che juga adalah orang yang kejam. Kebrutalannya dalam menyiksa dan mengeksekusi lawannya tidak membedakannya dengan penjahat perang lain. Beberapa orang bahkan memberikan gambaran Che sebagai orang sadis yang menikmati melihat teror dan penderitaan. Salah satu contohnya saat dia mewajibkan para tawanan penjara untuk melewati tembok yang dipenuhi percikan darah segar setelah ada eksekusi.

Pada tahun 1959, ketika rezim Fulgencio Batista digulingkan, Che Guevara pertama kali diangkat menjadi panglima penjara Cabana. Di benteng ini, dia mendirikan pengadilan revolusioner yang menjadi asal dari ratusan eksekusi. Polisi, tentara, dan musuh rezim baru dinyatakan bersalah atas kejahatan perang di sana dan terkadang harus membenarkan hukuman mereka di depan keluarga mereka. Periode Cabana ini akan memberinya julukan carnicerito, atau "tukang daging kecil". Dan bahkan jika lawannya menuduhnya sebagai teroris, Che berasumsi: "Kami telah menembak, kami menembak dan kami akan terus menembak sebanyak yang diperlukan", katanya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1964.

Ganteng, berwibawa dan terkenal, pada masa kejayaannya popularitas Che bahkan melebihi Fidel Castro, namun karena tidak tertarik dengan kekuasaan, Che memilih untuk mengekspor revolusi yang diidamkannya ke negara lain baik ke negara tetangga di Amerika Latin maupun Afrika. Pada 8 Oktober 1967, sang revolusioner jatuh ke tangan musuhnya di dekat desa La Higuera, di Bolivia. Keesokan harinya, di sekolah yang ditinggalkan, seorang tentara bertanggung jawab atas pembunuhan gerilyawan di bawah tekanan Amerika. Keputusan untuk mengeksekusi Che Guevara dibuat oleh presiden Bolivia, karena mereka takut dengan apa yang akan terjadi dalam persidangannya.

Che ketika ditangkap oleh tentara Bolivia.

Setelah eksekusi, tubuh Che dikirim ke Vallegrande, di mana ia ditampilkan secara terbuka kepada pers internasional. Tangan Che dipotong untuk membandingkan cetakan dengan yang ada di arsip.

 Untuk melakukan ini, mereka harus dipindahkan ke kantor polisi yang memungkinkan proses identifikasi. Luar biasa tapi nyata, memotong tangan memungkinkan untuk memverifikasi identitas tanpa harus mengangkut seluruh tubuh. Dan itulah menjadi akhir dari keberadaan Che Guevara di dunia.

Kendati lama berpulang, legenda kepahlawanan Che masih terus membara dan menjadi simbol yang mendunia. Sampai sekarang, generasi muda masih mengagumi sosok idealis ini.

Tuesday, March 7, 2023

Romeo & Sella (6)


 
"Non, bangun.."

"Non Sella?"

Goyangan ringan di bahunya membuat si pemilik ruangan memijat pelipisnya yang terasa sakit.

"Tuan Raka dan semuanya sudah menunggu nona di bawah."

Suara lembut yang terdengar samar itu membuat Sella membuka matanya secara perlahan. Sella memaksa dirinya untuk bangun dan rasa sakit di pangkal pahanya otomatis membuatnya merintih.

"Aahh..." Sella merapatkan kedua kakinya sambil menekan area miss-v-nya dengan kuat untuk meredakan rasa sakit yang semalam telah dimasuki oleh kakaknya.

"Kak Romeo?" Sella melihat ke samping ranjang, dan tidak menemukan satu orangpun di sampingnya kecuali bik Mira.

"Den Romeo ada di bawah non. Tuan sama nyonya juga sudah dibawah nungguin nona bangun buat sarapan." Ucap bik Mira sambil membuka lemari pakaian milik Sella.

Sella menganggukkan kepalanya dan segera turun dari atas tempat tidur. Jalannya sedikit tertatih karena rasa sakit di pangkal paha.

Ternyata seks begitu menyakitkan.

Sella ingat saat Kakaknya memaksa kejantanannya masuk ke dalam lubang kemaluannya yang masih perawan. Perpaduan antara rasa sakit, perih, dan... menimbulkan sensasi nikmat yang aneh.

"Kaki nona sakit?" Tanya bik Mira seraya meraih lengan Sella, berniat membantunya berjalan menuju ke kamar mandi.

"Nggak kok bik." Sella mengelak dan berusaha menampilkan senyum kecil di wajahnya yang lembut, "Sella mau mandi dulu."

"Kalau nona butuh sesuatu, nanti bibi bantu."

"Iya, bik." Sella menganggukkan kepalanya seraya berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Tidak ingin membuat keluarga angkatnya menunggunya lama, Sella segera menanggalkan seluruh gaun tidurnya.

Sella terkejut melihat begitu banyaknya bekas ciuman di sepanjang leher dan dadanya, terutama di bagian payudaranya yang nampak memar kemerahan.


Sella menggosoknya dengan air hangat dan sabun mandinya, namun hasilnya masih sama. Bekas ciuman itu tidak juga menghilang hingga Sella menyelesaikan mandinya sepuluh menit kemudian.

Saat Sella mencoba meraih handuk yang berada di dalam rak lemari, tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka dan sosok jangkung yang semalam mengambil kesuciannya berdiri dengan ekspresi datar.

Romeo berdiri dengan pakaian santai. Kemeja polos warna putih dengan celana jeans warna serupa.

"Kak... kak Romeo..?!" Sella terkejut dan berusaha menutupi tubuhnya yang telanjang. Namun Romeo kembali melakukan hal yang tidak pantas dengan sengaja melecehkannya.

"Jangan berteriak, Sella." Perintah Romeo.

Romeo kemudian memaksa Sella untuk berdiri menghadap kaca, membelakanginya.

"Ka.. kak Romeo mau apa?" Tanya Sella sambil meremas pinggiran wastafel. Ditatapnya wajah tampan Kakaknya dari depan cermin.

"Hari ini ayah ingin mengajak kita berlibur ke villa." Romeo berbisik sambil menciumi leher Sella. Diraihnya pinggang mungilnya, sementara tangannya yang lain sibuk menangkup dan meremas payudaranya yang cukup besar.

"Aahhh.. kak.... pelan.. pelan... sakit...." Sella meremas pinggiran wastafelnya dengan kencang. Bibirnya bergetar menahan diri untuk tidak mendesah dan berteriak.

"Apa masih sakit?" Tangan Romeo yang berada di pinggang Sella perlahan mulai beralih turun ke pangkal pahanya, menggesek bibir kewanitaannya yang semalam telah berhasil ia jebol.

"Sakit.... kak! Jangan... aahhh!" Sella menjerit saat Romeo semakin kasar meremas payudaranya. Belum lagi dengan miss-v-nya yang tiada henti dimainkan oleh kakaknya


Sella tidak kuat lagi!

Dengan sisa-sisa kekuatannya, Sella memutar tubuhnya agar berdiri berhadapan dengan Romeo. Lalu ditatap iris matanya yang tajam dengan  sayu.

"Kak... Sella nggak kuat... payudara Sella sakit... vagi-.. ehm.. itu-nya Sella juga masih sakit.." Sella berkata sungguh-sungguh kepada Romeo.


Romeo mengusap pipi Sella. Diciumnya sudut mata adiknya yang berkaca-kaca, "Tidak sakit, Sella. Lubangmu hanya belum terbiasa dengan ukuran penis-ku. Sebentar lagi, kamu juga akan terbiasa dan dengan pasti akan memintaku untuk memasukimu lagi dan lagi."


Ucapan vulgar Romeo diakhiri dengan mencium bibir Sella. Memeluk tubuhnya yang telanjang sambil meremas bongkahan padat pantatnya yang kenyal dan lembut.

"Di villa nanti, jangan harap untuk bisa tidur nyenyak, Sella. Akan kubuat kamu terjaga dan mendesah tiada henti."


Janji Romeo diikuti oleh janji lainnya yang menakutkan untuk Sella.

Bersambung.

PRIA PALING TANGGUH DAN TAHAN BANTING

FAKTA SATUSLOTS TENTANG PRIA PALING TANGGUH


 Ada seorang pria di Kanada yang terkenal dengan sebutan "Mad Trapper". Dia dikenal sebagai orang yang sangat tangguh dengan daya tahan tubuh luar biasa. Dia berselisih dengan suku asli Kanada karena masalah jalur perangkap, sampai polisi turun tangan menyelesaikannya.

Si Mad Trapper, yang juga dikenal dengan nama Albert Johnson (bukan nama asli), saat polisi datang, malah menghujani mereka dengan peluru. Baku tembak pun terjadi dan seorang polisi terluka. Johnson berhasil lolos dan kabur ke lereng bukit dekat sungai.

Setelah beberapa hari, di sana dia diserang oleh hampir selusin polisi dengan senapan - Johnson mampu bertahan, menembak balik, bahkan berhasil membunuh satu polisi dan kembali melarikan diri ke dalam kegelapan malam.

Bahkan ketika gubuknya diledakkan dengan dinamit, Johnson tidak menyerah. Dia terus menembaki musuh-musuhnya. Dengan melarikan diri ke dalam kegelapan, dia berhasil menghindari polisi selama berminggu-minggu. Polisi sampai menggunakan pesawat terbang, mengerahkan sekitar 200 anjing pemburu serta menyewa kelompok-kelompok pribumi lainnya untuk melacak pria itu. Dia berhasil menghindari semuanya dengan bergerak cepat mengikuti jejak rusa kutub. Keahlian kamuflase dan daya tahan tubuhnya yang luar biasa di tengah tebalnya salju musim dingin di gunung mengalahkan orang-orang paling tangguh sekalipun.

Dia menutupi jejaknya dengan baik, hampir tidak pernah makan, dan bahkan sambil membawa perahu di punggungnya mendaki gunung yang curam selama berhari-hari. Bahkan ketika para penerbang Perang Dunia I mencari buronan ini, mereka tidak dapat menemukannya. Selama pengejaran, dia tidak pernah berbicara sepatah kata pun - satu-satunya suara yang dia keluarkan adalah suara tawa saat dia menembak dan membunuh salah satu polisi dengan senapannya.

Satu-satunya foto yang diketahui tentang penjebak gila yang diambil setelah kematiannya.

Menjelang akhir pencarian, saat mereka akhirnya hampir menemukan target mereka, si Mad Trapper ini nekat melintasi pegunungan di tengah badai salju. Konon, menurut penduduk asli setempat, dalam sejarahnya belum pernah ada orang yang pernah melintasi pegunungan tsb di tengah badai salju. Tapi Johnson melakukannya, dan berhasil.

Dia berhasil sampai ke sisi lain, sambil membawa perbekalannya, senapannya, dan semua barang-barangnya. Hingga akhirnya, di sebuah sungai yang membeku, ia kalah jumlah dan persenjataan dari para pengejarnya. Beberapa tembakan akhirnya merobohkan pria perkasa itu. Dia mati dalam keheningan, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Rumor beredar bahwa Johnson seorang imigran Skandinavia. Dugaan lain menyebutkan dia berasal dari Mid-West Amerika. Tidak ada yang pernah tahu. Dia tewas pada 17 Februari 1932, dan hingga sekarang tidak pernah ditemukan keturunan, kerabat, atau siapapun yg berhubungan dekat dengan si Penjebak Gila.

Sunday, March 5, 2023

PERBEDAAN ANTARA ARTILERI MODERN DAN ZAMAN DAHULU

Info menarik lainnya dari satuslots mengenai perbedaan artileri modern dan zaman dahulu.
Secara konsep sebetulnya masih sama, hanya beda teknologi dan cara penggunaannya saja.

Meriam seperti ini benar-benar sederhana dan memiliki konsep yang sama dengan artileri yang lebih modern. Peluru meriam pada masa itu ada yang bentuknya bulat, seperti tabung, atau mungkin dibuat agak runcing.

Tapi konsepnya sama dengan yang modern, ada proyektil dan ada propelan yang terbuat dari bubuk mesiu atau black powder (sekarang sudah jarang dengan mesiu). Propelan ini yang akan dipicu agar meledak, tenaga ledakan propelan akan mendorong peluru hingga keluar dari laras.

Peluru modern juga sama, ada proyektil dan ada propelan. Yang berbeda hanya bagian fuze atau pemicu, umumnya berbentuk runcing di bagian ujung peluru dan mudah dibongkar pasang untuk diganti sesuai kebutuhan.

Dulu tembakan artileri kalau mau merusak kapal ya pelurunya harus kena kapal, kalau mau merusak gerbang benteng ya harus kena gerbangnya. Tapi kebutuhan artileri modern tidak selalu harus kena target secara langsung, bisa juga diatur untuk meledak pada jarak sekian meter dari target ataupun meledak sesuai hitungan waktu (timer).


Yang membuat artileri modern terlihat lebih rumit adalah mekanisme untuk meredam hentakan atau recoil dari tembakan. Meriam dari abad ke-17 tidak memiliki mekanisme ini sama sekali, alhasil meriam bisa mundur saat ditembakkan terutama yang berukuran besar.

Hal ini bahkan masih terjadi pada meriam yang digunakan pada era yang lebih modern. Meriam yang berukuran kecil biasanya tidak terlalu mundur, atau bahkan masih bisa diam di tempat sesuai dudukan atau ganjalan yang dipasang.

Posisinya tidak terlalu mundur mengingat kekuatan tembaknya yang jauh lebih besar dibandingkan meriam jadul.

Yang berbeda lainnya adalah cara memicu tembakan.

Bagian propelan dari meriam lama masih harus dipicu dengan sumbu atau ada yang menggunakan batu flint yang diikat dekat propelan. Batu flint ini seperti pemantik pada korek api, kalau tergesek dengan keras maka akan timbul percikan api.

Artileri modern sudah menggunakan firing pin, konsepnya masih sama dengan senjata api untuk memicu ledakan propelan.


Yang terakhir adalah cara membidiknya,

Artileri modern memiliki alat bidik bawaan seperti ini. Alat bidik ini bukan untuk melihat target, hanya untuk melihat arah sudut dan elevasi. Bidikan juga dipandu oleh regu FDC (Fire Direction Control).

Tembakan artileri modern sangat jauh, bahkan bisa mencapai di luar jarak pandang mata. Oleh karena itu perlu bantuan regu lain untuk memperkirakan dan memperhitungkan tembakan (FDC) serta regu untuk mengamati apakah tembakan mengenai sasaran atau tidak (FO - Forward Observer).

Tugas FO bisa juga menggunakan drone, tidak harus menggunakan teropong atau optik lain. Kalau pada meriam yang benar-benar hanya pipa dan roda, luruskan posisi meriam ke target → tembak. Kalau kurang jauh, naikkan meriam. Kalau terlalu jauh, turunkan sedikit.

Jarak tembaknya tidak terlalu jauh dan masih bisa dipantau langsung, otomatis tidak perlu regu khusus yang berteriak-teriak dari garis depan atau membawa terompet untuk memberi informasi apakah tembakan meleset atau sudah tepat.

Saturday, March 4, 2023

PERBEDAAN ANTARA ABAD PERTENGAHAN DAN RANAISSANCE

 Info menarik dari satuslots tentang sejarah masa lampau.

Kita mulai dengan "medieval" dulu ya. Jadi, "medieval" itu sebenernya merupakan periode dalam sejarah Eropa yang berlangsung dari abad ke-5 hingga abad ke-15. Periode ini sering juga disebut sebagai "Middle Ages" atau "Age of Faith". Nah, kenapa disebut "Age of Faith"? Karena pada masa itu, agama Katolik sangat berpengaruh dan seringkali menjadi landasan moral dan sosial bagi masyarakat di Eropa.

Kalau "renaissance", biasanya diartikan sebagai "zaman kebangkitan" atau "zaman kejayaan". Istilah ini merujuk pada periode dalam sejarah Eropa yang terjadi setelah periode medieval, yaitu sekitar abad ke-14 hingga abad ke-17. Pada masa renaissance ini, terjadi perubahan besar di Eropa terutama dalam bidang seni, sastra, ilmu pengetahuan, dan filsafat.


Nah, sekarang kita bahas tentang perbedaannya ya. Secara umum, perbedaan antara medieval dan renaissance bisa dilihat dari segi pemikiran, gaya seni, dan budaya populer. Di masa medieval, pemikiran dan karya seni banyak dipengaruhi oleh agama dan teologi, sedangkan di masa renaissance, lebih banyak dipengaruhi oleh humanisme dan rasionalisme. Jadi, di renaissance, banyak terjadi kemajuan dalam bidang sains dan teknologi, seperti mesin cetak, senjata api, dan navigasi.

Gaya seni juga mengalami perubahan yang cukup signifikan di masa renaissance. Seni lukis, misalnya, tidak lagi hanya menggambarkan adegan agama seperti di masa medieval, tetapi juga mulai mengeksplorasi tema-tema seperti alam, manusia, dan cinta. Beberapa seniman terkenal pada masa renaissance, seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, juga terkenal karena karya-karya seni mereka yang revolusioner.

Budaya populer juga mengalami perubahan pada masa renaissance. Seiring dengan kemajuan sains dan teknologi, terjadi perkembangan dalam bidang pendidikan dan literatur. Banyak tulisan-tulisan klasik dari Yunani dan Roma yang dianggap hilang selama masa medieval ditemukan kembali dan mulai diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Eropa. Demikian informasi yang dirangkum oleh satuslots semoga bermanfaat

Thursday, March 2, 2023

HAL PALING MENGERIKAN DALAM SEJARAH YANG JARANG DIKETAHUI ORANG

Satuslots merangkum fakta menarik untuk para pembaca satuslots semuanya. Berikut kami tampilkan informasi dari satuslots.
Ketika kita memikirkan Zaman Perunggu di Eropa Utara, biasanya kita membayangkan hal ini.

Sebagian besar menggambarkan nomaden yang damai atau penduduk desa yang hidup susah. Perang adalah sesuatu yang jarang disebutkan.

Jadi, biarkan saya memberitahu kamu tentang pertempuran Lembah Tollense.

Pertempuran ini terjadi pada abad ke-13 SM, saat Mesir dan Het berhasil menyelesaikan perjanjian perdamaian mereka.

Lihat di sini.

Di Mecklenburg Vorpommern, sekitar 3000-5000 pejuang (berusia 20-40 tahun) terlibat dalam apa yang diyakini sebagai pertempuran terbesar di Eropa Tengah pada saat itu. Pertempuran itu hanya berlangsung satu hari, tetapi beberapa prajurit yang terlibat sudah merupakan veteran; dengan bekas luka yang sudah sembuh. Tombak, pedang (meskipun tidak ada yang ditemukan di lokasi), gada, anak panah, pisau, dan sabit digunakan selama pertempuran ini. Ada juga penunggang kuda dan petugas semacamnya.

Mungkin terlihat sebagai pencapaian kecil dibandingkan dengan standar saat ini, namun pada saat kepadatan penduduk sekitar 5 orang per kilometer persegi, ini bukanlah hal yang mudah dilakukan. Untuk terjadinya hal ini, diperlukan adanya pemerintahan pusat yang ada. Dan sebelumnya, diyakini bahwa hal ini muncul jauh lebih lambat di Eropa Utara.

Alasan dari pertempuran ini memang tidak diketahui dengan pasti, namun penjelasan yang paling masuk akal adalah bahwa salah satu kelompok ingin pindah ke suatu tempat dan yang lainnya tidak mengizinkan mereka melewatinya. Sebanyak 20-25 persen dari para pejuang tewas, jadi saya yakin apa pun yang sedang mereka perjuangkan, itu sangat serius.


Ini hanya menunjukkan, bahwa tidak peduli dengan kondisi kehidupan atau kemampuan manusia, mereka akan menemukan alasan untuk membunuh satu sama lain.

AWAL MULA AK-47 YANG SANGAT LEGENDARIS

Satuslots merangkum beberapa info tentang senjata legendaris AK-47 
Mikhail Kalashnikov bukan warga sipil saat dia merancang senjata.

Dia sudah bergabung menjadi tentara sejak tahun 1938 dan bertugas sebagai mekanik tank hingga akhirnya sempat menjadi komandan tank T-34. Dia sempat terluka dalam perang dan dirawat selama 6 bulan hingga April 1942.

Dari sana dia baru mulai merancang senjata api buatannya sendiri setelah mendengar dan melihat bahwa banyak tentara Soviet yang mengalami masalah pada senjata mereka selama bertempur.

AK-47 bukan senjata yang paling pertama dia buat, masih ada beberapa rancangan dan prototipe yang akhirnya tidak masuk tingkat produksi seperti PPK-42 di atas.


Terlepas dari itu, tidak ada urgensi bagi warga sipil untuk terjun langsung dalam perancangan senjata api. Kalau merancang secara pribadi sih boleh saja, tapi apakah senjata itu bisa diterima negara sudah pasti lain cerita.

Kalau diizinkan secara resmi, ada potensi yang bisa memancing perlombaan senjata di tengah masyarakat, jadi banyak yang termotivasi untuk berkontribusi bagi negara dan banyak juga yang termotivasi untuk menyalahgunakannya.

Membuat senjata seperti ini juga susah-susah gampang, setiap bagian harus diperhitungkan ukuran dan bobotnya. Dan yang pasti, senjata hasil akhirnya harus bisa bersaing atau bahkan lebih unggul dibandingkan senjata yang sudah ada sebelumnya.

Kalau hanya membuat sendiri yang tidak lebih baik dari yang sudah ada, seperti olahraga dengan berlari di tempat. Keringat sih keluar dan manfaatnya bisa terasa, tapi orangnya tetap diam di sana tidak kemana-mana.

Inovasi Permainan Kasino Satuslots: Apa yang Akan Datang di Masa Depan?

  Industri perjudian kasino   satuslots   terus bergerak maju dengan cepat, didorong oleh perkembangan teknologi dan permintaan konsumen   s...